Sukabumi Update

Cegah Banjir Terulang, Sungai Cipalabuan Palabuhanratu Sukabumi Dikeruk

Alat berat keruk sedimen di aliran Sungai Cipalabuan yang mengakibatkan banjir di Palabuhanratu Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Sungai Cipalabuan yang menjadi salah satu biang kerok banjir yang melanda Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, akhirnya dikeruk karena mengalami pendangkalan pada Jumat (6/12/2024).

Normalisasi yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat yang berkolaborasi dengan Balai Besar Sungai (BBS) Citarum ini bertujuan untuk mengatasi banjir yang sering terjadi, terutama saat hujan deras.

"Kegiatan normalisasi ini dilakukan untuk mengatasi banjir yang sering terjadi. Saat ini, kami fokus pada normalisasi Sungai Cipalabuan dan selanjutnya akan dilaksanakan normalisasi Sungai Cirancah," ujar Kepala UPTD PSDA Provinsi wilayah Sungai Cisadea-Cibareno, Lusie Musianti.

Baca Juga: Banjir di Sukabumi Bukan Cuma Dipicu Hujan, BMKG Singgung Faktor Lingkungan

Lusie menjelaskan, banjir yang terjadi di area Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) disebabkan oleh meluapnya Sungai Cipalabuan dan Sungai Cirancah, yang keduanya terpengaruh oleh tingginya sedimen di beberapa titik.

"Curah hujan pada 4 Desember lalu memang cukup tinggi, sekitar 250-260 mm per jam, yang memperburuk kondisi banjir," ucapnya.

Menurutnya, Sungai yang meluap akibat dangkal tersebut bukan hanya di Cipalabuan akan tetapi di beberapa sungai lain di Kabupaten Sukabumi, seperti Sungai Ciletuh dan Sungai Cikaso.

"Kami telah melakukan inventarisasi titik-titik banjir yang perlu ditangani, dan langkah pertama yang terealisasi adalah normalisasi Sungai Cipalabuan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Satker OP SDA Citarum, Leni Sukma, menyampaikan bahwa mereka telah melakukan koordinasi selama dua hari untuk menanggulangi masalah ini.

"Salah satu titik yang akhirnya kami normalisasi adalah Sungai Cipalabuan, di mana banjir terjadi pada 4 Desember akibat curah hujan ekstrem," katanya.

Leni mengungkapkan bahwa sedimentasi di Sungai Cipalabuan cukup signifikan, dengan kedalaman tersisa hanya sekitar satu meter.

"Kami menurunkan satu unit alat berat ekskavator dan juga memberikan bahan banjiran seperti Geo Beg untuk memperbaiki tanggul yang jebol," ujarnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT