SUKABUMIUPDATE.com – Bencana longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi pada Rabu, 4 Desember 2024, menyebabkan warga terisolasi.
Selain itu, jembatan gantung dan jalan desa yang menghubungkan desa tersebut dengan daerah lain rusak parah, hingga memutus akses utama penduduk.
Endang Taryana, perangkat Desa Sirnamekar, menjelaskan bahwa longsor dan pergerakan tanah ini merusak Jembatan Gantung Leuwi Reuming, yang menghubungkan Desa Sirnamekar dengan Desa Sukaluyu, Kecamatan Kalibunder. Jembatan tersebut sebelumnya dibangun melalui program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) pada tahun 2021. Selain itu, Jembatan Gantung Rahong juga ikut putus, semakin memperparah kondisi.
Baca Juga: Pasca Bencana, Dinas PU Sukabumi Mulai Tangani Jalan Penghubung Jampangkulon-Lengkong
"Longsor yang terjadi sepanjang sekitar 100 meter ini menutup jalan utama desa. Kini, akses keluar desa menjadi tertutup total, dan satu-satunya jalan yang masih dapat dilalui adalah jalan setapak untuk kendaraan roda dua," ujar Endang.
Selain merusak infrastruktur, bencana ini juga berdampak pada rumah warga. Sebanyak 15 rumah terdampak, dengan 7 unit di antaranya rusak parah. Longsor di Kampung Cikeuyeup dan pergerakan tanah di Kampung Tipar menjadi penyebab utama kerusakan ini.
Warga setempat kini menghadapi kesulitan besar. "Bantuan yang sangat dibutuhkan saat ini meliputi bahan makanan pokok, tenda, penerangan, air bersih, dan tempat tidur. Kami juga harus pergi ke dataran tinggi atau pegunungan hanya untuk mendapatkan sinyal komunikasi," tambah Endang.
Editor : Syamsul Hidayat