SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi melakukan asasment untuk memastikan keselamatan pelajar dan pendidik pasca ambruknya atap sejumlah ruangan di SDN 2 Girijaya, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu. Selain memprioritaskan perbaikan, Disdik meminta pihak sekolah melakukan pembatasan kegiatan belajar mengajar atau KBM, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,
Atap ruangan kepala sekolah, ruang guru, perpustakaan SDN 2 Girijaya Cidahu tiba-tiba ambruk pada Selasa (15/1/2024) dini hari sekitar pukul 04.30 WIB. Kejadian ini diduga akibat curah hujan tinggi yang melanda wilayah tersebut selama empat hari berturut-turut.
Baca Juga: PPPK Tahap 2 Diperpanjang Hingga 20 Januari, Menpan RB: Prioritaskan Honorer Database BKN
Dinas Pendidikan melalui Pengawas Sekolah Kecamatan Cidahu, Nurbaeti mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, tidak ada tanda-tanda kerusakan serius. "Kemarin sore hujan deras mengguyur sejak Sabtu hingga Senin. Guru-guru dan kepala sekolah masih berada di sekolah hingga pukul 17.30 WIB tanpa ada masalah. Pukul 18.00 WIB mereka pulang, dan dini hari tadi sekitar pukul 04.30 WIB terdengar suara keras. Setelah dicek, ternyata perpustakaan yang roboh," jelasnya.
Nurbaeti juga menuturkan, ruangan yang roboh meliputi perpustakaan, sebagian ruang kepala sekolah, dan ruang guru. "Alhamdulillah, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa karena terjadi sebelum aktivitas belajar dimulai," katanya.
Baca Juga: Jalur Geopark Ciletuh Sudah Aman, Yuk Jelajahi Keindahan Alam Kabupaten Sukabumi
Menurut Nurbaeti, ada dua faktor utama penyebab ambruknya bangunan yang diperkiraan kerugian mencapai Rp150 juta tersebut. "Pertama, kondisi bangunan yang sudah lapuk karena dibangun pada tahun 2008, dan kedua, curah hujan yang sangat tinggi selama empat hari terakhir," ujarnya.
"Untuk tahun anggaran 2025, sudah ada rencana pembangunan dua ruang kelas baru. Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi telah meninjau lokasi, dan ini menjadi prioritas," ungkapnya.
Baca Juga: Sekda Jabar Dorong Percepatan Layanan Persetujuan Bangunan Gedung Maksimal 3 Jam
Meski ada atap roboh, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung. "Anak-anak tadi pagi sempat datang, tetapi saya minta mereka dipulangkan lebih awal untuk memastikan keamanan. Guru-guru fokus menyelamatkan buku-buku dan dokumen penting," katanya.
Nurbaeti mengapresiasi respons cepat warga, Kepala Desa Girijaya, Kepolisian, dan TNI dalam menangani kejadian ini. "Atas nama Kepala Dinas, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan doa dari semua pihak. Alhamdulillah, pekerjaan evakuasi selesai karena cuaca mendukung," pungkasnya. (adv)
Editor : Fitriansyah