SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon mengunjungi pondok pesantren dzikir Al-Fath, Rabu (28/1/2025) untuk memberikan seminar kebudayaan dan pembukaan festival main Bola Leungeun Seuneu (Boles) sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tingkal nasional.
Pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi, Fadli Zon tiba sekira pukul 09:30 WIB di Ponpes Dzikir Al-Fath di Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi dan langsung ditandu menggunakan lisung ngamuk menuju aula pondok pesantren. Selain itu Fadli Zon juga menjajal atraksi main bola api atau Bola Leungeun Seuneu (Boles).
Usai mengisi seminar dan mencoba sejumlah atraksi budaya serta melihat isi dari museum Prabu Siliwangi milik Ponpes, Fadli Zon sangat mengapresiasi terhadap pemeliharaan ekspresi budaya lokal yang ada.
“Saya apresiasi sekali ekspresi-ekspresi budaya itu dipelihara dengan baik begitupun juga dengan museum yang mempunyai sejumlah artefak menjadi tempat untuk pembelajaran bagi para santri maupun masyarakat lainnya,“ ujar Fadli Zon.
“Menurut saya ini merupakan kearifan lokal yang saya kira sangat unik dan khas dan tentu perlu ada pengembangan dan juga pemanfaatan, saya kira ini sangat penting sehingga nanti bisa kita manfaatkan untuk industri budaya dan ekonominya,” sambungnya.
Baca Juga: Kesenian Boles Sukabumi Siap Sambut Api Asian Games di Jakarta
Baca Juga: Bertemu Fadli Zon, Kota Hiroshima 2 Di Sukabumi Diusulkan Jadi Cagar Budaya
Mengetahui hal tersebut, Fadli Zon berharap agar pondok pesantren Dzikir Al-Fath dapat menjadi percontohan bagi pondok pesantren lainnya untuk mengembangkan kearifan budaya sesuai dengan wilayahnya masing-masing.
“Karena kemajuan kebudayaan ini menjadi tugas semua orang mau pemerintah, swasta, perorangan termasuk pesantren atau sekolah-sekolah dan masyarakat,” jelas dia.
Di kesempatan itu, Fadli Zon juga terlihat mencoba untuk bermain Bola atau Bola Leungeun Seuneu sebagai budaya yang telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda.
“Ya itu menarik dan itu ada tekniknya, dan saya kira ini juga tentu dengan satu pengamanan teknik memainkan bola api itu bisa kita gunakan sebagai sarana olahraga yang unik dan khas dan itu hanya ada di Indonesia saya kira,” pungkasnya.
Editor : Syamsul Hidayat