SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa kebakaran hebat yang menghanguskan satu unit rumah di Cijangkar, Kelurahan Nanggeleng, Kota Sukabumi menyisakan kisah pilu bagi Ujang Surahman (56 tahun) selaku pemilik rumah yang juga berprofesi sebagai pedagang bubur di Pasar Gudang.
Menurut Surahman, kebakaran yang terjadi pada Minggu 2 Februari 2025 sekira pukul 14:00 WIB itu tidak hanya menghabiskan rumahnya, bahkan sekaligus juga menghanguskan prabotan yang dimilikinya untuk berjualan bubur.
“Lihat (kebakaran) gitu kan panik ya jadi nggak sempet nyelamatin apa-apa, saya coba banjurin aja pake gayung tapi malah nambah gede apinya. Apinya malah tambah gede yaudah saya keluar aja minta tolong ke tetangga,” ujar Surahman saat ditemui sukabumiupdate.com di rumah anaknya yang tidak jauh dari tempat kejadian pada Selasa (4/2/2025).
Surahman menceritakan, saat itu, api dengan sekejap menghanguskan rumah dan segala isinya yang dia hasilkan dari berjualan bubur selama 35 tahun. “Ada uang, kulkas, pakaian, mesin cuci, tv dua, perabotan buat bikin bubur weh semuanya hangus,” kata dia.
Baca Juga: Rumah Terbakar, Modal Usaha Tukang Bubur di Kota Sukabumi Hangus
“Sekarang belum bisa jualan lagi kan semuanya habis alat alatnya juga belum ada, kompornya, uang modal juga nggak ada, bahan-bahanya juga semuanya kan habis,” sambung dia.
Sehari-hari, surahman tinggal sendiri di rumah sekaligus tempat produksi bubur yang terbakar, sedangkan istrinya tinggal di rumah anaknya yang tidak jauh dari loksi kebakaran.
“Saya sehari-hari tidur di situ sendiri, kalau keluarga mah di sini (rumah anak) makanya sekarang saya tinggal di sini dulu. Udah 35 tahun kalau jualan bubur mah di Pasar Gudang,” ucapnya.
Kehilangan yang sangat mendalam dirasakan Surahman, mengingat satu-satunya mata pencaharian yang telah dia geluti selama puluhan tahun itu harus lenyap dimakan api.
“Nanti mah mau jualan lagi kalau udah ada modal mah, sekarang mah masih panik, trauma aja ning sama api mah, soalnya udah biasa jualan kan setiap hari nggak pernah libur udah 35 tahun, paling kalau lebaran aja baru libur, jadi sekarang nggak jualan teh kaya ada yang kurang aja,” tuturnya.
Ditanya terkait modal keseluruhan hingga dia dapat berjualan lagi, Surahman mengaku dia hanya membutuhkan uang Rp 2 juta saja untuk membeli perabotan dan bahan baku untuk membuat bubur.
“Kalau buat modal mah paling Rp 2 juta, buat beli kompor, buleng sama bahan-bahan buat bikin bubur mah. Pengen jualan lagi, tapi mungkin nanti ya kalau udah ada modalnya,” pungkasnya.
Editor : Syamsul Hidayat