Sukabumi Update

Warga Ujunggenteng Protes Limbah Tambak Udang: Berbau Menyengat dan Khawatir Cemari Laut

Warga Ujunggenteng Sukabumi protes limbah tambak udang membuat Muara Ciseupan berwarna keruh dan berbau menyengat. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi memprotes limbah tambak udang milik PT Winaros di Kampung Citarate yang dibuang ke Muara Ciseupan menyebabkan aliran air di lokasi tersebut keruh dan berbau menyengat hingga radius 2 kilometer.

Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Jeka mengatakan, temuan ini pertama kali terungkap saat pihaknya bersama Ketua Karang Taruna, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Pokmaswas Ujunggenteng berencana menanam pohon mangrove dan melakukan cek lokasi pada Sabtu 8 Februari 2025.

Mereka mencoba meminta izin masuk melalui jalan depan pintu gerbang tambak udang itu namun tidak diizinkan oleh pihak keamanan.

"Kami akhirnya masuk lewat pesisir pantai (Ujunggenteng) dan menemukan kondisi air keruh serta bau menyengat. Hal ini sesuai dengan laporan masyarakat yang sudah dua minggu terakhir mengeluhkan bau tak sedap, terutama saat angin kencang," ujar Asep Jeka kepada sukabumiupdate.com, Minggu (9/2/2025).

Baca Juga: DLH Uji Lab Air Laut Pantai Batu Panganten Sukabumi yang Diduga Tercemar BBM

Selaku nelayan, Asep mengaku khawatir laut jadi tercemar karena limbah tersebut, oleh karena itu dirinya berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang.

"Soalnya masuk ke muara, dikhawatirkan ke laut. Laut bisa tercemar limbah yang berdampak ikan mati, akhirnya nelayan jadi ga bisa melaut," tuturnya.  

Selain limbah, lanjut Asep, pihaknya juga menemukan bangunan dari kayu jati yang berdiri di pesisir pantai yang diduga dibuat oleh pihak perusahaan sebagai tempat menyedot air laut ke kolam tambak. Asep menyebut bangunan itu mirip pagar laut.

"Lautnya di pagar untuk talang air, masuk ke tambak. Yang dikhawatirkan adalah ini masuk air sedot dari laut ke tambak dibuang lagi dari muara itu. Takutnya limbah masuk ke laut ada pencemaran. Takut dampaknya ke nelayan," imbuhnya.

Menanggapi keluhan tersebut, perwakilan pihak PT Winaros, Endang Sudrajat, memastikan perusahaan akan menata dan membenahi kembali masalah pembuangan air limbah ini untuk kebaikan bersama.

"Masalah limbah, itu hanya ada bau dan tidak menyengat, dan itu tidak akan mematikan ikan," ujarnya.

"Kemudian apa yang tadi disebut pagar laut, itu bukan pagar laut, tapi talang pipa dan sudah mendapatkan persetujuan dari warga, terutama nelayan, dengan syarat di pantai tempat track pantai. Pipa itu di kubur, jadi tidak mengganggu kegiatan track pantai," tambahnya.

Dalam waktu dekat, ia menyebut perusahaan berencana akan duduk bersama untuk membahas persoalan ini.

"Rencana ada perwakilan dari perusahaan, terus ketua Rukun nelayan, ketua Pokmaswas, karang taruna, BPD, dan mungkin RT di samping lokasi tambak, atau mungkin juga kalau ada waktu dengan dewan H Dadang Hermawan," tandasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT