SUKABUMIUPDATE.com - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki - Bobby Maulana, menyatakan tekadnya untuk segera bekerja usai dilantik pada 20 Februari 2025 mendatang. Terutama untuk mewujudkan berbagai janji politiknya, diantaranya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Diketahui, dalam berbagai momentum Ayep Zaki seringkali menyampaikan harapannya agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi dapat ditingkatkan hingga mencapai Rp 600 miliar, dimana saat ini PAD Kota Sukabumi baru sebesar Rp 400 miliar.
Ayep Zaki menegaskan secara garis besar usai dilantik ia akan fokus pada tiga hal, dalam pembenahan Kota Sukabumi. Dia menyebutkan, pembenahan tersebut mulai dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Adapun BLUD dan BUMD yang dimaksud adalah BLUD Bunut atau RSUD R Syamsudin SH, PDAM (Perumda Tirta Bumi Wibawa), PD Apotek Waluya, dan Perumda BPR Kota Sukabumi.
“Usia dilantik keempat BLUD dan BUMD (Perumda) ini akan dibenahi secara sistematis, masif dan terstruktur, untuk menyelesaikan masalah yang ada,” ujar Ayep Zaki dalam keterangannya kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Beri Dukungan Moril, Ayep-Bobby Takziyah ke Rumah Duka Korban Kecelakaan Maut GT Ciawi
Berkaitan dengan pembenahan tersebut, Ayep Zaki juga akan fokus pada peningkatan pendapatan asli daerah sendiri (PADS) di luar dari BUMD dan BLUD. Ia menyebutkan, pada 2024 lalu, PADS Kota Sukabumi hanya sebesar Rp 81 miliar.
“Jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan PDRB (pendapatan domestik regional bruto) untuk Kota Sukabumi pada 2024 sekitar Rp15 triliun. Artinya ini hanya 0,54 persen. Ini terlalu jauh PADS dibandingkan PDRB," jelasnya.
"Tapi hitungannya dikurangi Rp 81 miliar tanpa BLUD dan BUMD. Kita akan bongkar seperti apa kondisi keuangan sebenarnya, baik itu BLUD Bunut, PDAM, Waluya, dan BPR Kota Sukabumi,” tambahnya.
Berikutnya yang kedua, sambung Ayep Zaki, ia akan membongkar penyebab PADS pada 2024. Dia mengklaim angkanya sangat kecil sehingga perlu adanya intervensi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahannya. “Terutama masalah aset-aset milik Pemkot, milik rakyat, ini harus dimaksimalkan untuk kepentingan rakyat,” papar Ayep.
Dan yang ketiga, Ayep Zaki ingin mewujudkan Kota Sukabumi menjadi Kota Wakaf. Ya, program wakaf memang menjadi bagian dari program kerja Ayep Zaki-Bobby Maulana. Maka untuk mewujudkan visi tersebut, nantinya Pemerintah Kota Sukabumi akan bekerjasama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan badan wakaf yang ada di Kota Sukabumi.
Baca Juga: Ayep Zaki Berharap Lahir Pendakwah Muda Go Nasional dari Kota Sukabumi
“Nah, agar tidak ada konflik kepentingan, sebelum saya dilantik jadi walikota, saya sudah mengundurkan diri dari Yayasan Forum Komunikasi Doa Bangsa 2024-2029. Yayasan ini sekaligus yang menaungi legalitas Lembaga Wakaf Doa Bangsa,” ujar Ayep Zaki. "Yang menggantikan Ayep Zaki adalah Khudaeni Muflihan dan Suparman," tegasnya.
“Termasuk juga adik dan anak saya juga sudah mundur. Selain menghindari konflik kepentingan, mundurnya saya dan keluarga karena badan wakaf ini murni sebagai sebuah instrumen yang legal yang mengurusi persoalan wakaf untuk kemaslahatan umat,” tuturnya.
“Dan masyarakat Kota Sukabumi melalui media ini harus tahu bahwa saya sudah mundur dari kepengurusan yayasan wakaf doa bangsa ini,” pungkasnya.
Editor : Syamsul Hidayat