Sukabumi Update

Data Diarpus: 68.884 Anak di Sukabumi Nikmati Bacaan dari Perpustakaan Keliling

Pelajar Sukabumi nikmati bacaan (buku) koleksi perpustakaan Keliling (Sumber: dok Diarpus)

SUKABUMIUPDATE.com - Sepanjang tahun 2024, sedikitnya 68.884 anak khususnya pelajar di Kabupaten Sukabumi mengakses informasi dari perpustakaan keliling atau pusling. Program literasi mobile yang terus dikembangkan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Sukabumi.

"Saya senang liat dan baca buku, mendengarkan cerita seru dari kakak pustakawan," kata Fahmi (9), siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri Citamiang, kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Fahmi adalah satu dari puluhan siswa yang sudah lama menunggu kehadiran Perpustakaan Keliling (Pusling) Diarpus.

Baca Juga: Dampak Efisiensi Anggaran, DPRD Temukan Usulan Pembangunan di Sukabumi Banyak Terpangkas

Saat mobil pusling datang, dia dan teman-temannya langsung berebut buku yang dibawa mobil Pusling yang hari itu diawaki oleh Hariyanto dan Agus Setiawan, Selasa 21 Januari 2025. “Di sini suasananya heboh setiap kali kami datang,” ujar pustakawan Hariyanto.

Selain membawa buku, mereka juga mengadakan acara story telling, alias mendongeng yang hari itu dibawakan Agus Setiawan dengan kisah-kisah Nabi.

Baca Juga: Bayi Perempuan Terbungkus Sweter di Masjid Baros Sukabumi, Ditemukan oleh Marbut

"Kami sangat antusias dengan kegiatan ini karena dapat memberikan pengalaman baru bagi anak-anak dalam mengakses buku-buku berkualitas. Dengan adanya perpustakaan keliling, siswa semakin termotivasi untuk membaca," ujar Lutfiah Burhan, guru SD Negeri Citamiang.

Perpustakaan Keliling Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan literasi masyarakat, terutama di kalangan anak-anak sekolah. Program ini secara rutin mengunjungi berbagai sekolah di pelosok daerah agar seluruh siswa mendapatkan akses yang lebih luas terhadap bahan bacaan.

Baca Juga: Sejarah Benteng Pasir Ipis, Eksplorasi Peninggalan Kolonial Belanda di Jawa Barat

Pada tahun 2024 saja, pasukan Pusling ini telah melakukan 347 kunjungan ke sekolah-sekolah hingga ke pelosok terjauh di SD 4 Tegalbuleud, di Kecamatan Tegalbuleud. Tercatat sebanyak 68.884 anak telah merasakan manfaat kunjungan Pusling ini.

Konsep perpustakaan keliling (mobile library) telah ada selama berabad-abad, berkembang sebagai cara untuk membawa literasi ke masyarakat yang sulit dijangkau. Berikut beberapa tonggak sejarahnya.

Baca Juga: Rahasia Kulit Lembab dan Sehat : 5 Manfaat Lidah Buaya untuk Kulit Kering

Pusling pertama diketahui berasal dari Inggris pada tahun 1850-an. George Moore, seorang filantropis, mendirikan cart library - perpustakaan dalam gerobak kuda untuk menjangkau pedesaan Cumbria.

Sementara Perpustakaan keliling pertama yang menggunakan kendaraan bermotor muncul di Amerika Serikat, diperkenalkan oleh Perpustakaan Hagerstown di Maryland. Ini merupakan salah satu bookmobile pertama yang menggunakan mobil untuk membawa buku ke daerah terpencil. Sementara, setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1950 pemerintah mulai memperkenalkan konsep perpustakaan keliling dalam bentuk gerobak dorong. (adv)

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT