Sukabumi Update

Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)

SUKABUMIUPDATE.com - Serbuan wabah lalat ke sejumlah kampung dan desa di sekitar peternakan ayam yang berada di Desa Tangkil Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, tak hanya membuat warga emak-emak marah. Sejumlah pedagang makanan yang ada di kawasan serbuan lalat juga harus merugi, dagangan mereka tak laku, pembeli kabur karena banyak lalat mengerubuti lapak jualan.

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak dari wabah lalat ini. Walaupun beda desa dan kecamatan, jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.

Baca Juga: Kakak Tewas Di Tangan Adik, Geger Pembacokan di Cikahuripan Sukabumi

Fahri pedagang kuliner ayam goreng tepung di Desa Caringin bahkan memilih stop dulu jualan karena kehilangan pembeli. "Udah sebulan lebih lalat ini mengganggu usaha saya. Jelas sangat berpengaruh, omzet turun sampai 20 persen. Biasanya saya bisa menjual hingga 4 kilogram daging per hari, sekarang hanya mampu menjual 2 kilogram," ujar Fahri, Jumat, 21 Februari 2025.

Menurutnya, serbuan lalat membuat pelanggan enggan mampir. "Kemarin ada pelanggan yang awalnya mau beli, tapi akhirnya batal setelah melihat banyak lalat di sekitar tempat saya berjualan," katanya.

Baca Juga: Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

Fahri mengaku sudah berusaha mengatasi serangan lalat, termasuk menyemprotkan obat pembasmi serangga, namun hasilnya belum maksimal. "Kemarin sudah ada penyemprotan sekali, tapi tetap masih banyak lalat, jadi tidak ngaruh. Saya juga tidak bisa pindah tempat, karena memang tempat usaha saya di sini, mau bagaimana lagi. Harapannya, lalat ini bisa benar-benar dibasmi," harapnya.

Didemo Emak-emak

Puluhan emak-emak dari 5 RT di RW 1 Kampung Cibaregbeg, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi berbondong-bondong menggeruduk sebuah peternakan ayam yang berlokasi di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu pada Kamis 20 Februari 2025 siang.

Baca Juga: Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Di depan gerbang peternakan, massa emak-emak kemudian menabuh panci, ember hingga galon kosong di depan sejumlah pria yang merupakan perwakilan perusahaan. Mereka lalu menyuarakan keluhan terkait terkait masih adanya wabah lalat yang diduga bersumber dari peternakan tersebut.

Salah satu warga yang ikut aksi demo berinisial IR mengatakan, bahwa aksi unjuk rasa ini terjadi secara spontanitas setelah keluhan ibu-ibu mengenai wabah lalat semakin memuncak. Bahkan, informasi aksi ini sebelumnya sempat disiarkan melalui pengeras suara di masjid.

Baca Juga: Kematian Samson Sang Preman Kampung, Polres Sukabumi Amankan Bambu Runcing Berlumuran Darah

"Sebetulnya kami tidak merencanakan demo ini, tapi karena ibu-ibu sudah gerah dengan wabah lalat yang sudah berlangsung sekitar dua minggu, akhirnya mereka spontan datang ke peternakan ayam," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.

Selama dua minggu terakhir, menurutnya jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di pemukiman warga. Kondisi itu menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan masalah kesehatan. Bahkan ada salah satu warga RT 06 RW 01 yang mengalami diare akibat banyaknya lalat di lingkungan mereka.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Agar Puasa Kamu Lancar Tanpa Lemas dan Lapar

"Kami menuntut agar wabah ini segera berakhir. Perusahaan memang sudah melakukan penyemprotan, tapi hasilnya tidak maksimal. Lalat tetap ada dan terus berkembang biak," katanya.

Menunggu Solusi

Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet menyatakan pihaknya terus memantau situasi dan telah mengumpulkan instansi terkait untuk mencari solusi terbaik. "Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Peternakan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam mengurangi penyebaran wabah lalat ini. Kami berharap dalam beberapa hari kedepan penyemprotan bisa dilakukan di setiap RT yang terdampak," jelasnya.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Film Terbaru Indonesia di Bioskop, Cocok Buat Hiburan Akhir Pekan

Menurutnya, sebelumnya pihak peternakan ayam telah melakukan penyemprotan dan berkoordinasi dengan DLH. Namun, jumlah lalat kali ini dinilai lebih banyak dari biasanya, sehingga perusahaan pun kewalahan dalam mengatasinya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi mengunjungi Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, dan Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, untuk menindaklanjuti keluhan warga terkait wabah lalat yang diduga berasal dari peternakan ayam PT. Tangkil Farm.

Baca Juga: Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Kepala Desa Tangkil, Ijang Sehabudin, menyampaikan bahwa tujuan utama DLH datang adalah untuk mencari cara efektif dalam membasmi lalat dengan obat yang lebih baik.

"Warga hanya ingin wabah lalat ini teratasi karena sangat mengganggu. Tidak hanya Desa Caringin yang terdampak, tetapi juga warga di Desa Tangkil," ujar Ijang pada Sabtu (22/2/2025).

Baca Juga: Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Menurutnya, pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan antara perusahaan, DLH, dan Dinas Pertanian untuk mencarikan solusi dalam mengantisipasi penyebaran lalat. Salah satu langkah yang disepakati adalah mencari obat pembasmi lalat yang lebih efektif dan memastikan sanitasi lingkungan lebih baik.

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT