SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang bulan ramadan tahun 2025, sejumlah pemilik toko di sepanjang Jalan Kapten Harun Kabir, Kota Sukabumi mengaku keberatan dengan adanya pasar ramadan. Surat keberatan ditandatangani oleh sekurangnya 20 pemilik toko sebagai bentuk penolakan terhadap surat rekomendasi kegiatan pasar ramadan yang diberikan Pemkot Sukabumi kepada CV. Raksa Aria Kencana.
Berdasarkan surat keberatan tersebut, ada beberapa pertimbangan yang membuat para pemilik toko merasa keberatan dengan adanya aktifitas pasar ramadan, diantaranya yaitu:
- Sudah lebih dari 10 tahun, Jalan Kapten Harun Kabir, Jalan Pasar, Jalan Perniagaan dan Gang Tek Hoat tertutup tenda-tenda biru liar di sekitar toko kami dan setiap tahun ada Pasar Marema dan kami mengalami dua kali kebakaran yang meluar karena tidak ada akses jalan untuk mobil pemdam kebakaran.
- Sudah 2 tahun terakhir ini kami mendapat ketenangan karena tenda-tenda biru liar di sekitar toko kami sudah dibongkar dan sudah 4 tahun pasar marema tidak ada.
- Saat ini toko-toko mengalami sepi pembeli karena kondisi ekonomi yang kurang baik, dapat kami bayangkan apa yang akan terjadi jika jalan ditutup dan tidak ada akses ke toko-toko kami.
4. Menanggapi hari raya idul fitri beban yang kami tanggung juga berat karena karyawa harus diberi THR dan banyak kebutuhan lainnya.
Lebih lanjut, dalam surat itu para pemilik toko berharap agar Pemerintah Kota Sukabumi dapat mencari solusi yang menguntungkan semua pihak yang terlibat.
Baca Juga: Pemkot Sukabumi Targetkan Penurunan Stunting hingga 14 Persen di Tahun 2025
Salah seorang pemilik toko yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku adanya pasar ramadan membuat toko yang ada di Jalan Kapten Harun Kabir menjadi tertutup. “Kalau harus ditutup semua pakai tenda mah ya keberatan, soalnya jadi nggak ada akses kan. Terus kebanyakan yang jualan juga bukan orang Sukabumi, mungkin sebagian mah ada (orang sukabumi),” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/2/2025).
Selain itu, kata dia, saat ini kondisi ekonomi sedang mengalami penurunan. Dia tidak dapat membayangkan jika tokonya sepi pembeli dan harus membayar semua kebutuhan. “Kita kan bayar pajak, bayar pegawai, bayar listrik, kalau sepi pembeli gimana mau bayar,” tegas dia.
Kendati demikian, pemilik toko itu mengaku tidak terlalu keberatan jika pasar ramadan diadakan hanya dengan memasang tenda di pinggir jalan saja dan tidak menutup semua akses jalan.
“Sebenernya kalau cuman dagang dipinggir jalan mah nggak kenapa-kenapa asal jangan full tenda aja kan jadi ketutup nggak ada akses sama sekali,” ucapnya.
Pihaknya berharap ada Pemkot Sukabumi dapat menghadirkan solusi dari kekhawatiran yang dirasakannya itu. “Ya mudah-mudahan ada solusi terbaik lah dari pemerintah,” pungkasnya.
Editor : Syamsul Hidayat