Sukabumi Update

Potret Kerusakan Alun-alun Gadobangkong Sukabumi, Ornamen Penyu hingga Jogging Track Jebol

Potret kerusakan ornamen penyu di Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu Sukabumi, (27/2/2025). (Sumber Foto: SU/Ilyas)

SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi Alun-alun Gadobangkong di Jalan Kidang Kencana, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tengah jadi sorotan publik.

Pasalnya, sejumlah fasilitas di ruang terbuka yang dibangun Pemerintah Provinsi Jabar era Gubernur Ridwan Kamil tersebut rusak parah di sana-sini. Mulai dari ornamen penyu hingga jogging track yang jebol akibat tanah di bawahnya terkikis ombak.

Pantauan sukabumiupdate.com di lokasi pada Kamis (27/2/2025), ornamen penyu raksasa yang menjadi ikon alun-alun laut yang memakan anggaran hingga belasan miliar rupiah itu rusak parah di beberapa bagian, terutama pada cangkangnya yang berlubang besar.

Bahkan beberapa bagian tubuhnya, seperti sirip dan kaki, juga mengalami kerusakan dengan kondisi sobek dan terkoyak. Yang mengejutkan, struktur dalam ornamen ini tampak kosong dan hanya berisi rangka bambu serta lapisan bahan yang menyerupai kardus. Kondisi itu pun dipotret warga hingga viral di media sosial beberapa hari terakhir ini.

Baca Juga: Warga Keluhkan Jalan Depan Alun-alun Gadobangkong Sering Tergenang saat Hujan

Tak hanya itu, tembok penahan ombak di sekitar alun-alun mengalami retak dan patah serta bebatuan bangunan terangkat. Kemudian area tangga dan plaza yang berada di tepi laut terlihat retakan besar memanjang di sepanjang trotoar dengan beberapa bagian lantai mengalami pergeseran serta pecah total.

Kerusakan parah juga terlihat di area jogging track, paving block di lokasi itu jebol akibat abrasi. Bahkan, area hijau yang seharusnya dihiasi tanaman tampak kering dan tidak terawat, dengan beberapa pohon mati.

Penampakan kerusakan Alun-alun Gadobangkong Sukabumi, Kamis (27/2/2025). | Foto: SU/ IlyasPenampakan kerusakan Alun-alun Gadobangkong Sukabumi, Kamis (27/2/2025). | Foto: SU/ Ilyas

Imran Firdaus, selaku perwakilan pihak kontraktor proyek ini menjelaskan, bahwa sebagian kerusakan yang terjadi disebabkan oleh faktor alam, terutama banjir rob yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Alun-alun Laut Gadobangkong Resmi Jadi Aset Pemkab Sukabumi, Ini Harapan Bupati

Ia pun mengklaim sudah melakukan berbagai perbaikan di beberapa titik yang terdampak selama masa pemeliharaan. Kewajiban itu menurutnya sesuai aturan dalam pengadaan barang dan jasa.

"Untuk Alun-Alun Gadobangkong, serah terima pertama dilakukan pada Februari 2024 dengan masa pemeliharaan enam bulan. Serah terima kedua dilakukan Agustus 2024, lalu pada September 2024, Pemprov Jabar menyerahkan ke Kabupaten Sukabumi," jelas Imran.

Menanggapi temuan kardus dalam ornamen penyu yang ramai dibahas warganet, Imran menjelaskan bahwa material tersebut bukan bahan utama.

"Kardus itu hanya digunakan sebagai cetakan awal sebelum dilapisi resin dan fiberglass, yang merupakan bahan utama ornamen. Jadi bukan berarti patung penyu ini terbuat dari kardus," tegasnya.

Baca Juga: Alun-alun Laut Gadobangkong Dibangun, 5 Proyek Skema PEN 2021 di Kab Sukabumi

Ia menambahkan bahwa bahan yang digunakan telah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek. Imran juga berharap masyarakat turut menjaga fasilitas yang ada, mengingat konsep alun-alun ini sebagai ruang terbuka hijau.

"Kami berharap masyarakat dan wisatawan bisa merawat bangunan serta ornamen yang ada, agar tidak cepat rusak," imbuhnya.

Penampakan kerusakan Alun-alun Gadobangkong Sukabumi, Kamis (27/2/2025).Penampakan kerusakan Alun-alun Gadobangkong Sukabumi, Kamis (27/2/2025).

Terkait anggaran proyek yang disebut-sebut mencapai Rp15,6 miliar, Imran memberikan klarifikasi bahwa nilai tersebut telah mengalami pemotongan pajak dan denda keterlambatan.

"Anggaran proyek ini memang Rp15 miliar, tapi setelah dipotong PPN 11 persen, menjadi sekitar Rp13 miliar. Ada juga temuan BPK terkait kekurangan volume dan denda keterlambatan yang hampir mencapai Rp1 miliar, sehingga realisasi anggaran di lapangan tidak sebesar yang diberitakan," tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Prasetyo mengatakan, pihaknya masih menunggu anggaran dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) untuk melakukan perbaikan fasilitas di alun-alun Gadobangkong.

"Anggarannya tidak ada di DLH, tapi di Perkim. Penganggarannya masih di Perkim tahun ini. Kami hanya sebagai pengelola, jadi masih menunggu anggaran dari Perkim untuk perbaikan," ujarnya singkat.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT