Sukabumi Update

Alasan Aang Sebut Istri-Anak Selamat dari Banjir Palabuhanratu, Faktanya Meninggal Kini Shock!

Aang (tengah, pakai baju koko), suami dari Santi korban banjir bandang sungai Cipalabuan | Foto : Isitmewa

SUKABUMIUPDATE.com - Polisi berhasil mengungkap alasan dibalik pernyataan Aang dalam video dengan penuh keyakinan menyebut istri dan anaknya selamat dari banjir Palabuhanratu. Padahal faktanya, istrinya Santi (40) dan anaknya Nurul (3) ditemukan meninggal tertimbun diantara puing-puing bangunan dan tumpukan sampah akibat terbawa arus banjir sungai Cipalabuhan.

Pengakuan Aang yang sudah terlanjur viral itu sempat memicu kemarahan warga, karena warga merasa sudah memperingatkan bahwa istri dan anaknya berada di kontrakan dan menjadi korban banjir bandang sungai Cipalabuan. Namun Aang sangat acuh, bahkan ia asyik berjualan di tokonya di Pasar Palabuhanratu. 

Warga marah karena menganggap Aang berbohong atas keberadaan istrinya tersebut. Beruntung, kemarahan warga berhasil diredam setelah pihak kepolisian dan mengamankan Aang guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolsek Cikakak, AKP Dudung menyampaikan bedasarkan keterangan dari Aang bahwa saat itu ia mengira istrinya sudah pulang. Menurutnya sebelum banjir bandang istrinya sudah pamit akan pulang ke kampung Ciganas Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak.

"Menurut keterangannya, Aang mengira istrinya sudah pulang ke Sirnarasa bersama anaknya (kampung halaman sang istri). Itu komunikasi terakhir Aang dengan istrinya," kata Dudung kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (8/3/2025).

Baca Juga: Suami Bohong Sebut Istri dan Anak Selamat dari Banjir Palabuhanratu, Ternyata Ditemukan Meninggal

"Dia tidak tahu kalau istrinya masih ada di kontrakan. Yang tahu kan tetangganya. Setelah tahu istrinya dan anaknya meninggal, dia shock, merasa sedih," tuturnya.

Selanjutnya, kata Kapolsek, Aang saat ini sudah pulang ke rumah mertuanya di Sirnarasa. "Aang sudah pulang ke rumah mertuanya di kampung Cigangsa di Desa Sirnarasa," tambahnya.

Tepisah, Kepala Desa Sirnarasa, Okih Suryadi, saat dikonfirmasi mengatakan jenazah Santi dan Nurul, istri dan anak Aang, telah dimakamkan di Kampung Ciganas, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Jumat (8/3/2025) malam, usai salat tarawih. "Mereka dikebumikan berdampingan di kampung halaman almarhumah," ujar Okih.

Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Gumelar, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, geram terhadap seorang warga bernama Aang. Ia adalah suami dari Santi dan ayah dari Nurul, korban bencana banjir bandang Cipalabuhanratu.

Kemarahan warga dipicu oleh sikap Aang yang telah berbohong dan bahkan acuh terkait keberadaan istri dan anaknya. Kepada warga Aang menyebut anak dan istrinya selamat dari terjangan banjir dan telah mengungsi, ternyata kemudian istri dan anaknya tersebut ditemukan oleh tim SAR dalam keadaan meninggal akibat terbawa arus.

Sejumlah warga melampiaskan emosinya dengan meneriakkan cacian saat Aang tiba di lokasi evakuasi. "Sia mah teu mikir, teu nyaah ka budak, teu nyaah ka pamajikan, sia mah setan, mentingkeun dunya!," teriak salah seorang warga, menuding Aang tidak peduli terhadap keluarganya.

Baca Juga: Ibu dan Anak yang Hilang Diterjang Banjir Palabuhanratu Ditemukan Meninggal Berpelukan

Menurut informasi yang dihimpun, Aang merupakan pemilik toko kelontongan di Pasar Palabuhanratu, beberapa kali di temui RW dan warga untuk menanyakan yang sebenarnya keberadaan anak istrinya tersebut, namun dengan santai di jawab oleh korban bahwa anak istrinya sudah mengungsi.

Bahkan, dalam sebuah video berdurasi 34 detik yang beredar di grup pesan singkat, Aang sempat menyampaikan bahwa istri dan anaknya selamat.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya atas nama haji Aang dari suami neng Santi yang di kampung Gumelar yang dinyatakan terbawa arus, istri saya dan anak saya teryata anak dan istri saya ada di wilayah Cikakak Desa Margalaksana, kampung Ciganas alhamdulillah selamat, ternyata yang di infokan itu tidak sesuai dengan kenyataan Alhamdulillah selamat wassalamualaikum," isi video tersebut yang diduga dibuat pagi hari sebelum jenazah ditemukan.

Ketua RW 22 Kampung Gumelar, Reza, membenarkan bahwa kemarahan warga dipicu oleh kebohongan Aang. "Semalam kan saya sudah cek langsung ke pasar, sama suaminya ditanyakan masalah perihal anak dan istrinya dimana? Dia kan mengontrak disini, dia bilang katanya istrinya sudah pulang ke Cikakak, dan beberapa kali itu ditanyakan jawabannya sama," terang Reza di lokasi.

Baca Juga: 3 Warga Hilang Akibat Longsor di Lengkong Sukabumi, Tim Gabungan Masih Lakukan Pencarian

"Tidak ada peduli ini, sampai gimana, kayak gimana, gak ada, nah kebetulan istri dan anaknya ketemu meninggal, nah ini makanya massa ini geram, marah, kesal, yang lain mencari dia malah asyik jualan," sambungnya.

Warga semakin geram setelah Tim SAR menemukan jasad Santi dan Nurul, memastikan bahwa mereka adalah korban amukan Sungai Cipalabuan.

"Dia ngebohong, dia bilangnya pokoknya istri saya sudah pulang ke Cikakak, dengan anaknya, saya sama tim Sar sampaikan kesana, pak Lurah ada, jawabannya tetap begitu (kekeh kalau anak istrinya selamat). Nah tadi jasad korban ditemukan, bahwa dia memang korban amukan sungai Cipalabuan," tandasnya.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT