Sukabumi Update

Salurkan Bantuan Bencana, Pemkab Sukabumi Bicara Relokasi Warga Terdampak Banjir Bandang

Wabup Sukabumi Andreas dan Kadinsos Wawan Godawan, di lokasi bencana banjir bandang Palabuhanratu (Sumber: dokpim Kabupaten Sukabumi)

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi memastikan penyaluran bantuan bagi warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor dilakukan secepatnya dan merata. Bantuan akan disalurkan perangkat daerah terkait seperti Dinas Sosial dan BPBD ke lokasi-lokasi terdampak.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Bupati Sukabumi Andreas, saat menyerahkan bansos terdampak bencana di RW 08 Kampung Tipar dan RW 17 Kampung Cijambe ,Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Senin (10/3/2025). Penyerahan bansos ini didampingi Kepala Dinas Sosial Wawan Godawan Saputra dan sejumlah jajaran perangkat daerah lainnya.

Hingga Senin pagi ini, warga yang terdampak bencana banjir bandang pada Kamis malam 6 Maret 2025, masih terlihat sibuk membersihkan atau memperbaiki hunian mereka yang rusak. Sebagian lainnya kehilangan tempat tinggal hingga untuk sementara waktu, mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga terdekat yang relatif aman.

Baca Juga: BPBD Salurkan Bantuan ke Wilayah Terisolasi di Simpenan Sukabumi, Akses Terhambat Longsor

"Kita melihat ada beberapa rumah yang memang tergerus oleh arus air bantaran sungai," ungkap Wabup Andreas.

Pemkab Sukabumi lanjut Andreas saat ini tengah melakukan langkah cepat penanganan di wilayah terdampak bencana. Untuk rencana relokasi warga dari bantaran sungai masih menunggu arahan Pemerintah pusat dan provinsi.

"Ini sedang dikoordinasikan, jadi masih belum bisa memastikan dimana tempat relokasinya," terangnya.

Baca Juga: Mayat Pria di Pantai Kebon Kalapa Sukabumi, Dekat Tebing Keramat Gunung Winarum

Untuk langkah tanggap darurat, Pemkab Sukabumi mulai mendistribusikan bantuan logistik bagi korban terdampak bencana. "Ini sudah mulai pendistribusian. Dinsos sudah menyalurkan bantuan sembako dan kebutuhan lain," pungkas Wabup Andreas.

3 Kecamatan Tanggap Darurat Bencana

Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan tiga kecamatan berstatus tanggap darurat bencana. Hal itu berdasarkan Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 300.2.1/ Kep.189-BPBD/2025 tentang penetapan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, yang terjadi 6 Maret 2025. Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengatakan terdapat tiga kecamatan yang berstatus tanggap darurat meliputi Kecamatan Simpenan, Lengkong, dan Palabuhanratu.

Penetapan status tanggap darurat bencana atas pertimbangan kerusakan yang diakibatkan kejadian tersebut, seperti rumah hingga infrastruktur vital. Selain itu, penetapan status untuk mempercepat upaya-upaya penanganan keadaan darurat sehingga mampu meminimalkan dampak bencana.

Baca Juga: Link Mudik Motor Gratis 2025,  Lengkap Cara Daftar, Rute dan Jadwal Keberangkatan

"Penetapan status tanggap darurat bencana dalam rangka penanganan bencana banjir dan tanah longsor. Bencana banjir dan tanah longsor pada Kamis tanggal 6 Maret 2025 mengakibatkan kerusakan rumah, harta benda, lingkungan serta sarana infrastruktur vital seperti jalan, irigasi dan jembatan," kata Bupati dikutip dari akun media sosial Pemkab Sukabumi, Sabtu 8 Maret 2025.

Masih kata Asep Japar, semua penanganan yang bersifat cepat, tepat, terpadu disesuaikan dengan standar dan prosedur penanganan pada masa tanggap darurat. Selama masa tanggap darurat, pengerahan optimal oleh perangkat terkait. Mulai dari SDM, peralatan dan mobilisasi, logistik, hingga pemenuhan kebutuhan dasar.

"Penetapan masa tanggap darurat bencana ini, berlangsung selama tujuh hari, terhitung 6-12 Maret 2025," pungkasnya.

Baca Juga: Daftar 27 Pemain Timnas Indonesia untuk Hadapi Australia dan Bahrain

Data Dampak Bencana

Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat saat ini jumlah warga terdampak meningkat menjadi 156 keluarga atau 287 jiwa. Sementara masyarakat yang mengungsi (termasuk yang tidak terdampak, tetapi supaya lebih aman) 157 keluarga atau 328 jiwa.

Kerusakan akibat bencana ini juga semakin meluas. BPBD mencatat ada 26 rumah rusak, dengan rincian 11 rumah rusak ringan, 8 rusak sedang, dan 7 rusak berat. Lalu 155 rumah lainnya terendam banjir serta 30 fasilitas umum dan sosial mengalami kerusakan. Lahan pertanian pun terdampak dengan luas sawah yang rusak mencapai 30 hektare.

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT