SUKABUMIUPDATE.com - Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Dandi Sulaeman mengatakan bahwa terdapat lima desa di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi yang saat ini terisolir akibat bencana longsor yang terjadi pada kamis 6 Maret 2025 lalu.
Ia menyebutkan desa - desa yang terisolir diantaranya Desa Cibuntu, Desa Sangrawayang, Desa Mekarasih, Desa Kertajaya, dan Desa Cihaur. "Untuk saat ini yang berada di Kecamatan Simpenan kita masih banyak yang desa yang terisolir salah satunya akses yang sulit di jangkau akibat bencana longsor," ujar Dandi kepada sukabumiupdate.com, Selasa (11/3/2025).
Dandi mengungkapkan bahwa kondisi terparah terjadi di Desa Cibuntu, di mana akses jalan benar-benar tidak bisa dilalui kendaraan. "Saat ini jalan ke Cibuntu sama sekali tidak bisa diakses kendaraan roda dua, hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Perjalanan ke sana memakan waktu sekitar 2 jam," kata Dandi.
Hal serupa terjadi di Desa Cidadap, di mana sekitar 201 jiwa di Kedusunan Kaungluwuk terisolir akibat longsor. "Di Kedusunan Kaungluwuk Desa Cidadap mereka benar-benar terputus aksesnya, sama seperti di Kampung Ciporekat Desa Sangrawayang. Warga di sana hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan tidak bisa melintas," ucapnya.
Baca Juga: Kampung Gunung Rompang Terisolir Longsor di Simpenan Sukabumi, Stok Makanan Menipis
Lebih parah lagi, kata Dandi, akses menuju Desa Kertajaya dan Cihaur juga tertutup total tidak bisa dilalui. "Tidak ada jalur yang bisa dilewati, bahkan jalan alternatif lainnya melalui Kecamatan Waluran juga tidak bisa digunakan," jelasnya.
Dalam kondisi sulit ini, kata Dandi, pihaknya dari BPBD Kabupaten Sukabumi terus berupaya menyalurkan bantuan bagi warga terdampak. "Saat ini kami mencoba menyuplai bantuan berupa tenda dan sembako menggunakan sistem estafet. Warga juga siap berkolaborasi untuk memastikan bantuan sampai," kata Dandi.
Namun, Dandi juga mengungkapkan bahwa upaya evakuasi dan pembukaan akses jalan terkendala karena minimnya alat berat untuk mengevaluasi material longsor. "Kami berusaha semaksimal mungkin, tapi jumlah alat berat dan personel sangat terbatas. Fokus utama saat ini adalah menyalurkan logistik untuk masyarakat yang terisolir," tandasnya.
Seorang warga Ciporekat, Harun, mengatakan selain akses jalan yang sulit, pasokan listrik di wilayah tersebut juga terbatas. Ia mengaku harus bolak-balik ke Kampung Cibutun Desa Sangrawayang, untuk meminjam genset.
Harun menyebut sekitar 40 hingga 50 kepala keluarga (KK) terisolir akibat longsor. "Kalau mau ngecas HP atau keperluan lain harus turun jalan kaki, karena motor susah lewat. Sekitar tiga kilometer. Saya berharap pemerintah bisa segera menangani permasalahan ini," tuturnya.
Selain lima desa diatas, sebelumnya juga diberitakan warga kampung Gunung Rompang Desa Loji Kecamatan Simpenan terisolir akibat bencana longsor. Akses jalan menuju kampung masih belum bisa dilalui, akibat longsor yang terjadi di beberapa titik.
Tokoh masyarakat setempat, Ustad Fatah, mengungkapkan warga kesulitan beraktivitas, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Bantu Penyintas Banjir Bandang, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Tanggung Jawab Bersama.
Editor : Syamsul Hidayat