Sukabumi Update

Gempa Laut M5.2 Guncang Sukabumi, BMKG Sebut Megathrust Event

Peta data gempa bumi yang mengguncang wilayah Sukabumi pada Sabtu (15/3/2025). | Foto: BMKG

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa 5.2 magnitudo yang mengguncang Sukabumi pada Sabtu (15/3/2025) pukul 06.55.10 WIB memiliki parameter update 5.0 magnitudo. Episenter lindu ini terletak di laut pada jarak 28 kilometer Barat Daya Bayah, Banten, pada kedalaman 59 kilometer.

Memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa ini termasuk megathrust event. Hal itu didasarkan pada hiposenter dan mekanisme guncangan. "Ini termasuk megathrust event, hiposenter dan mekanismenya membuktikan itu," kata dia.

Baca Juga: Sukabumi Diguncang Gempa! BMKG Catat Kekuatan M5.2 dan Berpusat di Laut

Gempa ini berdampak dan dirasakan di wilayah Palabuhanratu, Cicurug, Kabandungan, Cidolog, Sukaraja, Simpenan, Bogor, Cianjur, Lebak, Pandeglang, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu ). Lalu Serang, Depok, Tangerang, dengan skala intensitas II-III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Sampai pukul 07.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya gempa bumi susulan (aftershock).

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT