Sukabumi Update

Lansia Pingsan Saat Antri Sembako Ramadan Murah di Kantor Pos Sukabumi

Lansia pingsan saat mengantri sembako murah bersama ribuan warga lainnya di Kantor Pos Sukabumi. (Sumber: SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Mintarsih, lansia 75 tahun asal Warudoyong, Kota Sukabumi pingsan saat mengantri sembako murah bersama ribuan warga lainnya di Kantor Pos Sukabumi. Ribuan warga mengantri sejak pagi untuk mendapatkan paket sembako harga murah.

Mintarsih pingsan di antara kerumunan banyak orang sekira pukul 09:00 WIB, di acara Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) Ramadan di Kantor Pos Sukabumi, Selasa (18/3/2025). Mengetahui hal tersebut, Dinar Muhammad, Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi langsung mengevakuasinya menuju ambulance yang sudah disiagakan.

“Saya menerima telepon dari warga yang mengabarkan ada yang pingsan di Kantor Pos saat mengantri sembako murah. Pasien sedang dalam kondisi puasa, dia juga sedang menjalani perawatan kemudian kondisinya si ibu sedang mengantri dan kadar oksigen yang masuk kurang sehingga pingsan,“ ujar Dinar.

Baca Juga: Membaca Legenda Pantai Minajaya Sukabumi: Antara Asmara dan Benteng Pertahanan

Usai dievakuasi ke dalam mobil ambulance, pasien diberikan perawatan medis dan sebagainya sebelum akhirnya diantar pulang ke rumahnya usai dinyatakan pulih.

“Kami PMI Kota Sukabumi melakukan pertolongan pertama, mengecek pasien, memberikan terapi oksigen dan memberikan rasa nyaman ke pasien ini apalagi pasien ini lansia. Ini menjadi pembelajaran untuk penyelenggara agar kelompok-kelompok rentan, ibu hamil, perempuan harus didahulukan,“ kata dia.

Sementara itu, Alita Dila selaku Satgas Opadi mengatakan insiden itu terjadi karena kurangnya koordinasi dengan pihak keamanan sehingga terjadi antrian yang membludak.

Baca Juga: Lukai Tangan dan Kaki Sendiri Demi Rp504 Juta, Laporan Palsu Korban Begal di Taman Bahagia Sukabumi

“Iya itu lah makanya kami sebenarnya kayaknya kurang koordinasi sama pihak keamanan. Besok harus intens lagi untuk mengatur antrian masyarakat," ujar Alita.

Dalam hal ini, Alita menjelaskan sebetulnya pembelian paket sembako murah tersebut dapat dilakukan secara kolektif atau melalui perorangan saja dan tidak harus datang ke lokasi.

“Padahal kan sebenarnya bisa diwakilkan bisa dikolektifkan sama RT nya kah atau sama lurahnya kah. Jadi KTP nya lurah yang pegang jadi bagiannya di luar jadi ngantri ga akan banyak kayak gini. Karena dari Bulognya juga dari tahun-tahun lalu memang dikolektifkan katanya sama kelurahan sama desa cuma mungkin tidak tersampaikan,” jelas dia.

Baca Juga: Situ Gunung, Destinasi Favorit Libur Lebaran: 7 Tips Berkunjung yang Harus Kamu Ketahui

Alita menegaskan akan memprioritaskan lansia dan ibu hamil untuk pembelian sembako murah tersebut. “Harusnya antrian untuk ibu hamil dan lansia diutamakan. Tadi juga ada cuman banyak masyarakat yang menggerutu gitu lah,“ pungkasnya.

Antusias tinggi pada program yang akan berlangsung hingga 20 Maret 2025. Demi menghindari kerumuman berlebihan, Kantor Pos Cabang Sukabumi membatasi distribusi seribu paket per hari dari total tiga ribu paket yang dialokasikan.

Adapun sembako yang dijual adalah beras premium 5 kilogram, gula pasir bukan rafinasi 1 kilogram, minyak goreng premium 2 liter, dan tepung terigu 1 kilogram. Paket tersebut berharga Rp 145.800, namun setelah disubsidi menjadi Rp 72 ribu. Penerimanya adalah warga Kota Sukabumi, dibuktikan dengan membawa fotocopy kartu tanda penduduk.

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT