SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang warga yang terpaksa ditandu oleh warga saat pulang dari rumah sakit. Hal ini terjadi lantaran akses jalan menuju kampung tempat tinggalnya tidak bisa dilalui kendaraan roda empat (R4), akibat tertutup material longsor.
Peristiwa ini terjadi di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, di mana sedikitnya enam rukun tetangga (RT) di Kampung Gunung Rompang dan Cileutak saat ini masih terisolir. Akses menuju wilayah tersebut tertutup longsor di sembilan titik, yang menghubungkan Desa Kertajaya menuju Kampung Gunung Rompang dan Cileutak.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, membenarkan adanya bencana longsor yang menyebabkan keterisolasian wilayah tersebut. "Kejadian ini dipicu oleh cuaca ekstrem pada Kamis, 6 Maret 2025 lalu, yang menyebabkan longsor di sejumlah wilayah, termasuk di Simpenan," ujar Daeng saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com, Minggu 13/4/2025.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada alat berat yang diterjunkan untuk membersihkan material longsor. Warga hanya bisa melakukan evakuasi material secara manual dan bergotong royong. “Jalan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua (R2), sementara roda empat (R4) belum bisa masuk,” tambahnya.
Baca Juga: Dunia Hukum Kembali Berguncang, Ketua PN Jaksel Jadi Tersangka Terima Suap Rp60 Miliar
Meski demikian, pihak BPBD (Kabid KL), bersama Forkopimcam dan relawan P2BK telah berhasil menembus Kampung Gunung Rompang menggunakan sepeda motor untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.
“Forkopimcam saat ini sedang mengupayakan bantuan alat berat dari instansi maupun perusahaan-perusahaan yang memilikinya. Beberapa hari ke depan, alat berat yang sebelumnya membuka akses di wilayah Ciporekat Sangrawayang akan kita dorong ke Gunung Rompang. Diharapkan akses jalan bisa segera dilalui oleh semua jenis kendaraan,” terang Daeng.
Sementara itu, upaya warga merapikan jalan secara manual masih terbatas karena ketebalan material longsor yang cukup parah. "Terkait video warga yang ditandu, menurut keterangan P2BK Simpenan itu terjadi pada tanggal 6 Maret 2025," pungkasnya. (Adv)
Editor : Syamsul Hidayat