Sukabumi Update

Pemkab Sukabumi Ambil Alih Penanganan Siswi SD Pengidap Jantung Bocor yang Viral

Dinkes Sukabumi saat mengunjungi kediaman ananda Sillvi di Kampung. Cimaja Girang, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak. (Sumber: Dinkes)

SUKABUMIUPDATE.com – Pemerintah Kabupaten Sukabumi memastikan mengambil alih penanganan medis Ananda Silvi (8), siswi SDN Gunung Cabe, Kecamatan Cikakak, yang viral di media sosial karena tetap bersekolah meski mengidap jantung bocor dan penyumbatan pernapasan.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons cepat kabar viral terkait Silvi tersebut dan menyatakan siap menjemputnya untuk pemeriksaan menyeluruh. Namun setelah dilakukan koordinasi, Pemkab Sukabumi memastikan bahwa seluruh proses penanganan kini berada di bawah kendali pemerintah daerah.

Silvi, warga Kampung Cimaja Girang, Desa Cimaja, diketahui sejak bayi mengidap Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Biru dengan Pulmonari Atresia. Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan bahwa anak tersebut akan mendapatkan pendampingan dan bantuan penuh.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Masykur Alawi, menegaskan bahwa penanganan medis lanjutan Silvi kini mendapat atensi langsung dari Bupati Sukabumi Asep Japar. Ia juga mengonfirmasi bahwa penanganan itu merupakan tanggung jawab penuh pemerintah daerah.

"Memang waktu itu kan ada dari relawan (tim Dedi Mulyadi) yang mau membantu merujuk, tapi memang itu ranah kami. Insyaallah saya sudah komitmen dengan keluarga untuk membantu proses rujukan," kata Masykur kepada sukabumiupdate.com, Senin (24/11/2025).

Baca Juga: Viral Siswi SD di Sukabumi Derita Jantung Bocor, Dedi Mulyadi Turun Tangan

Masykur menjelaskan, biaya pengobatan medis Silvi sudah tercover penuh oleh BPJS Kesehatan yang aktif. Oleh karena itu, komitmen Pemkab saat ini adalah menanggung semua biaya non-medis yang memberatkan keluarga.

"Insya Allah kami biayai penuh kebutuhan di luar pengobatan. Proses rujukan dari puskesmas ke rumah sakit tingkat lanjut semuanya akan kami bantu. Kebutuhan lain seperti biaya operasional rujukan, akomodasi pendamping, serta kebutuhan keluarga yang tinggal di rumah, akan ditanggung oleh pemerintah daerah," tegasnya.

Masykur juga menjelaskan bahwa Silvi sebenarnya telah mendapatkan penanganan dan pemantauan kesehatan sejak awal di Puskesmas Cikakak.

"Dari awal sebenarnya sudah ditangani teman-teman puskesmas. Tahun 2024 anak tersebut sudah didiagnosa PJB dan dirujuk sesuai tahapan dari Puskesmas ke RS Sekarwangi, lalu ke RS Harapan Kita. Namun karena keterbatasan biaya dan kondisi keluarga termasuk ibunya yang juga sakit, anak itu dibawa pulang," ujar Masykur.

Saat ini, Dinkes telah mengunjungi langsung rumah keluarga Silvi dan melakukan pendampingan total. Proses rujukan lanjutan Silvi masih menunggu ibunya yang sedang sakit karena diabetes dan memerlukan perawatan agar proses rujukan dapat dilanjutkan dengan pendampingan yang optimal.

Editor : Asep Awaludin

Tags :
BERITA TERKAIT