Sukabumi Update

Longsor Usai Diguyur Hujan, Akses Vital Jembatan Cipicung Sagaranten Sukabumi Ambruk

Kondisi Jembatan Cipicung Sagaranten Sukabumi yang Ditangani Secara Swadaya Menggunakan Bambu Agar Bisa Dilewati. (Sumber : Pemdes Cibitung).

SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan Cipicung yang menjadi satu-satunya akses penghubung antara Kampung Pamoyanan dan Kampung Cikadu, RT 15/RW 06, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, ambruk akibat longsor pada Jumat (5/12/2025) dini hari. 

Longsor terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sepanjang Kamis (4/12/2025) sejak pagi hingga malam hari.

Kepala Desa Cibitung, Irvan Sanusi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menerima laporan dari kepala dusun sekitar pukul 02.00 WIB bahwa sayap Jembatan Cipicung telah ambruk akibat longsor.

“Benar telah terjadi longsor yang mengakibatkan sayap jembatan Cipicung ambruk. Untuk penanganan sementara, secara swadaya pihak pemdes Cibitung bersama masyarakat memperbaiki sementara menggunakan bambu agar bisa dilewati warga,” ujar  Irvan Sanusi kepada Sukabumiupdate.com, Jumat (05/12/2025).

Sebelumnya, indikasi kerusakan jembatan sudah terlihat sejak Kamis malam. Muhyandi, Kepala Dusun Cikadu, mengatakan bahwa sekitar pukul 23.00 WIB ia mendapat laporan dari warga mengenai adanya retakan pada bagian sayap jembatan.

Baca Juga: Sukabumi Potensi Dilanda Angin Kencang! Peringatan Dini Cuaca 3 Harian Jabar

Setelah dicek, retakan tersebut mencapai panjang sekitar 8 meter. Namun hanya berselang beberapa jam, tepat pukul 02.00 WIB, bagian sayap jembatan tersebut akhirnya runtuh.

“Sekira pukul 02.00 WIB dini hari sayap jembatan Cipicung anjlok/runtuh dengan panjang kerusakan 10 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 8 meter,” jelas Muhyandi.

Sementara itu, Kasi Tantrib Kecamatan Sagaranten, Idar Darotama, menyampaikan bahwa pihak kecamatan telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan berkoordinasi bersama pimpinan kecamatan serta BPBD Kabupaten Sukabumi. 

Hasil monitoring menunjukkan bahwa jembatan membutuhkan penanganan darurat menggunakan bronjong.

“Diperlukan sekitar 100 bronjong agar jembatan bisa kembali dilalui kendaraan warga,” kata Idar Darotama.

Jembatan Cipicung merupakan akses vital bagi warga dua kampung tersebut. Untuk sementara, masyarakat masih menggunakan jalur darurat yang diperbaiki seadanya sambil menunggu penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah.

 

Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT