SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan bambu Bolenglang, yang dikenal warga sebagai Jembatan Goa Monyet, mengalami putus pada Sabtu (1/11/2025) sore. Jembatan ini menghubungkan Desa Waluran, Kecamatan Waluran, dengan Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.
Peristiwa serupa sebelumnya terjadi pada 6 Maret 2025 ketika jembatan permanen berkonstruksi besi ini hanyut akibat luapan Sungai Cikarang. Jembatan tersebut awalnya dibangun pada 2019 melalui program P3K Kecamatan Jampangkulon dengan panjang sekitar 30 meter dan lebar 1,5 meter.
Perangkat Desa Waluran, Eddy Deswa, mengkonfirmasi kerusakan ulang tersebut. Ia menyatakan bahwa jembatan darurat yang dibuat warga pada Mei 2025 menggunakan material bambu dan kayu kembali tidak mampu menahan derasnya arus sungai.
Baca Juga: Misteri Kematian Wanita Muda di Kamar Kos Warudoyong, Keluarga Ungkap Riwayat Penyakit TBC
“Benar, jembatan yang dibangun warga secara swadaya kembali hanyut. Kondisi ini langsung memutus akses utama masyarakat,” ujar Eddy kepada Sukabumiupdate.com, Minggu (7/12/2025).
Putusnya Jembatan Goa Monyet berdampak signifikan pada aktivitas harian. Akses warga menuju sekolah, pasar, dan fasilitas kesehatan terhenti total. Sejak dua hari terakhir, warga dua desa kembali melakukan gotong royong membangun jembatan darurat dengan material bambu dan kayu untuk membuka jalur sementara.
Upaya ini dilakukan agar mobilitas warga tidak lumpuh berkepanjangan sambil menunggu penanganan lebih lanjut dari pihak terkait.
"Sudah dua hari ini, pelaksanaan gotong royong dilakukan oleh dua warga dari Desa Tanjung, dan Desa Waluran," ungkap Asep (50 tahun) salah satu warga menambahkan.
Editor : Asep Awaludin