SUKABUMIUPDATE.com - Kabar terjebaknya 13 warga Cibadak, Kabupaten Sukabumi dalam peristiwa bencana banjir bandang yang melanda Sumatera beberapa waktu lalu telah sampai ke telinga pemerintah setempat. Camat Cibadak pastikan proses pemulangan.
13 warga Cibadak itu diketahui merupakan buruh bangunan yang terjebak bencana selama 10 hari di Pameu, Kabupaten Aceh Tengah sebelum akhirnya dapat dievakuasi oleh tim relawan. Selama itu, warga Sukabumi disebut bertahan hidup dengan makan seadanya dan terpaksa minum air mentah.
Mengetahui hal itu, Mulyadi, Camat Cibadak mengaku langsung menghubungi salah satu perwakilan warga melalui telepon video untuk memastikan keadaan mereka.
Dalam komunikasi tersebut, koneksi beberapa kali terputus akibat jaringan yang tidak stabil di wilayah terdampak. Karena kondisi itu, Mulyadi kemudian meminta nomor rekening perwakilan untuk mengirim bantuan darurat.
Baca Juga: Target Zero Accident saat Libur Nataru 2026, Kapolda Jabar Cek Jalur Wisata Pantai Sukabumi
“Ketika saya dapatkan informasi dari relawan Sehati, langsung saya laporkan ke pimpinan. Ada arahan dari Pak Bupati untuk membantu kebutuhan warga Cibadak yang terdampak bencana banjir di Aceh,” ujar Mulyadi, Senin (8/12/2025).
Ia menuturkan bahwa pemulangan para pekerja dari Aceh ke Jakarta akan dibantu oleh jajaran TNI. Selanjutnya, Pemerintah Kecamatan Cibadak menyiapkan kendaraan untuk menjemput para warga dari Jakarta ke Sukabumi.
“Jadwal kepulangannya belum bisa dipastikan, karena kami juga menunggu informasi dari Aceh. Tapi ketika mereka sudah berangkat, jangan lepas komunikasi, karena kami sudah menyiapkan kendaraan untuk menjemput ke Jakarta,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan awal, Mulyadi juga mengirim bantuan uang senilai Rp1 juta kepada perwakilan warga Sukabumi di lokasi penampungan sementara di Aceh.
Terkait penanganan lanjutan setibanya mereka di Sukabumi, Mulyadi menyebut akan dilakukan berdasarkan kondisi masing-masing warga setelah tiba di daerah asal.
“Nanti saja kalau sudah di sini seperti apa penanganan lanjutannya. Untuk sementara komunikasi tetap kami bangun dengan perwakilan di sana,” ungkapnya.
Baca Juga: Polda Jabar Janji Tindak Pembalak Liar, Kasus di Gunung Salak Jadi Alarm Ekologis bagi Sukabumi
Mulyadi turut menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim pancaroba dan tetap menjaga solidaritas dalam kondisi bencana.
“Pesan untuk warga, tetap waspada menghadapi musim pancaroba. Apabila terjadi bencana, kita bisa saling membantu dan menolong untuk meringankan beban saudara kita,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, memanfaatkan sisa bahan makanan seadanya dan terpaksa meminum air mentah, itulah upaya bertahan hidup yang dijalani 13 pekerja bangunan asal Sukabumi, Jawa Barat, saat terisolasi selama 10 hari di Pameu, Kabupaten Aceh Tengah, yang terdampak bencana banjir dan longsor.
Berkat misi kemanusiaan tim relawan Sukabumi Sehati Gerak Bersama, penderitaan mereka berakhir dan kini menanti proses pemulangan ke kampung halaman.
Salah satu pekerja yang dievakuasi, Izal, warga Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menceritakan kondisi ekstrem yang mereka hadapi. Ia dan rekan-rekannya baru bekerja sebulan ketika bencana melanda, membuat mereka harus meninggalkan lokasi proyek karena pengiriman logistik terputus total.
"Kami baru bekerja sebulan, lalu terjadilah bencana. Pengiriman logistik tidak bisa masuk ke lokasi proyek, sehingga kami harus meninggalkan lokasi karena terdampak," kata Izal saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com via WhatsApp, Senin (8/12/2025).
Editor : Asep Awaludin