SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan hektar lahan persawahan di lima kampung di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, terancam gagal panen akibat jebolnya bendungan Cidadap. Insiden yang terjadi akibat longsoran dan luapan sungai pada awal November 2025 lalu ini, telah memutus aliran irigasi utama pertanian warga.
Bendungan yang berlokasi di Kampung Cikaret, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, dilaporkan jebol setelah kawasan tersebut dilanda hujan deras yang memicu meluapnya Sungai Cidadap dan longsoran besar di sekitar lokasi.
Salah satu petani yang terdampak, Acep (65 tahun) mengungkapkan kekhawatiran serius terkait pasokan air. Jebolnya bendungan tersebut sudah terjadi sekitar satu bulan lalu.
"Ada satu bulan yang lalu longsor ini. Jadi airnya tidak mengalir ke saluran irigasi buat pertanian warga. Yang memakai air dari sini ada 5 kampung. Kampung Jantake, Cikawung, Sasagaran, Cikaret dan Babakan Teureup," ujar Acep Rabu (10/12/2025).
Baca Juga: Serangan Babi Hutan Makin Masif di Sukabumi Selatan, 3 Malam 13 Ekor Tumbang oleh Sniper
Menurut Acep, bencana ini berdampak pada sekitar 20 hektar lahan persawahan yang kini terancam gagal panen total. Tidak hanya sawah, beberapa jenis lahan pertanian lain seperti kebun cabai, tomat, dan kolam perikanan warga juga ikut terdampak parah akibat terputusnya aliran air.
Meskipun telah berupaya melakukan perbaikan secara mandiri, skala kerusakan kali ini dinilai terlalu besar untuk ditangani warga.
"Warga sudah 4 kali memperbaiki namun yang sekarang ini longsornya gede, mungkin warga juga udah cape. Sudah laporan ke Desa tapi belum ada respon," keluh Acep.
Acep, mewakili petani terdampak, sangat berharap adanya intervensi dan perbaikan secepatnya dari pihak berwenang.
"Ya saya sebagai petani berharap ada perbaikan secepatnya karena ini ada sekitar 20 hektar sawah terdampak bahkan gagal panen," pungkasnya menegaskan pentingnya irigasi demi keberlangsungan mata pencaharian warga.
Editor : Asep Awaludin