Sukabumi Update

Viral Anak Kades Ngamuk! Musyawarah Perbaikan Jalan Desa Sukatani Kembali Digelar

Situasi kericuhan di audiensi pertama dan audiensi ulang pemdes Sukatani. Rabu (10/12/2025). (Sumber: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Buntut kericuhan audiensi tagih janji kampanye antara warga Kampung Cikopeng dan aparat Pemerintah Desa Sukatani, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, yang terjadi pada Senin (1/12/2025) lalu, audiensi kembali digelar dalam musyawarah lanjutan pada Rabu 10 Desember 2025.

Musyawarah kedua itu digagas oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukatani, Kepala Desa, Karang Taruna, tokoh masyarakat, Camat Surade serta jajaran perangkat kecamatan dan perwakilan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Surade.

Dalam hal ini, Camat Surade, Unang Suryana, mengatakan musyawarah membahas klarifikasi atas peristiwa yang sempat viral di media sosial, sekaligus menyinggung persoalan utama terkait status jalan di Kampung Cikopeng.

“Permasalahan utamanya soal kenapa jalan Cikopeng dari dulu tidak tersentuh pembangunan dana desa. Ternyata karena statusnya sebelumnya masih jalan kabupaten. Baru pada Maret 2025 keluar SK Bupati Sukabumi menetapkan perubahan status menjadi jalan desa,” jelas Unang kepada Sukabumiupdate.com.

Baca Juga: Dua Hari Dua Malam Lintasi Hutan, Kronologi Evakuasi 8 Pekerja Tambang Asal Sukabumi di Aceh Tengah

Dengan perubahan status tersebut, jalan penghubung antara Desa Sukatani dan Desa Cipeundeuy kini resmi menjadi tanggung jawab pemerintah desa. Oleh karena itu, Pemdes Sukatani memastikan pembangunan jalan Cikopeng akan menjadi prioritas ke depan.

Unang juga meluruskan terkait beredarnya video Ketua Karang Taruna yang sempat menggebrak meja saat audiensi yang viral di media sosial. Pihaknya mengatakan bahwa peristiwa tersebut telah dimediasi dan diselesaikan secara kekeluargaan.

“Ketua Karang Taruna mengakui saat itu memang terpancing emosi secara spontan karena ada kata-kata yang menyerang pribadi Kepala Desa, yang juga ayahnya. Gebrakan meja itu bertujuan meredam situasi. Namun saat itu juga sudah saling memaafkan,” jelas Unang.

Terkait isu warga yang menagih janji kampanye Kepala Desa mengenai perbaikan jalan menggunakan dana pribadi, Unang menyebut tidak ada pengakuan eksplisit dari Kepala Desa. Namun demikian, Sekretaris Desa dan Kepala Desa menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah mulai mengumpulkan material berupa batu pecah untuk menambal dan mengeraskan jalan yang berlubang.

“Terlepas dari janji politik, saat ini upaya perbaikan sudah mulai dilakukan. Material sudah dikumpulkan,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Karang Taruna Desa Sukatani, Isep Priatama (Okek), menjelaskan bahwa audiensi yang digelar pada Senin (1/12/2025) merupakan permintaan warga yang ingin menyampaikan keluhan secara langsung kepada Pemerintah Desa.

Baca Juga: Uji Dinamis KA Jaka Lalana: Rangkaian Heritage Class Dites di Jalur Berat Bogor–Cianjur

“Awalnya warga meminta kepada kami agar dimediasi dengan Pemdes. Kami lalu meminta waktu kepada kepala desa, dan disepakati hari Senin digelar di aula kantor desa,” ujar Okek kepada sukabumiupdate.com.

Dalam audiensi tersebut, warga menyampaikan berbagai persoalan, mulai dari pengelolaan BUMDes, dana desa, keberadaan Gapoktan, bantuan excavator, kinerja perangkat desa, pemberdayaan masyarakat, hingga harapan agar pembangunan dari Dana Desa dikerjakan oleh warga lokal.

Menurut Okek, sebagian besar pertanyaan warga telah dijawab langsung oleh pihak Pemdes. Namun situasi mulai memanas saat warga Kampung Cikopeng kembali menagih janji kampanye Kepala Desa terkait perbaikan jalan.

“Kami sudah jelaskan bahwa itu jalan kabupaten, tapi warga tetap menagih janji,” katanya.

Baca Juga: Cikole Juara! Darurat TPA Cikundul dan Mengintip Peta Sampah di Sukabumi

Keributan terjadi saat Kepala Desa memberikan penjelasan, namun beberapa warga terus menyela hingga terjadi adu mulut. Okek mengaku menggebrak meja secara spontan untuk meredam situasi.

“Saya menggebrak meja agar mereka diam. Tapi malah terjadi keributan. Kami sudah minta maaf karena itu spontan,” jelasnya.

Meski sempat ricuh, Okek memastikan bahwa saat ini situasi sudah kembali kondusif. Ia juga mengaku telah menemui warga satu per satu untuk memastikan persoalan tidak berlarut.

“Di akhir acara semua sudah saling memaafkan dan berdamai. Sekarang semuanya kembali seperti biasa,” pungkasnya.

Editor : Asep Awaludin

Tags :
BERITA TERKAIT