SUKABUMIUPDATE.com - Di saat sebagian besar warga Kampung Cisarua, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, memilih mengungsi demi keselamatan, seorang lansia justru memilih untuk bertahan di kampung yang kini terisolir akibat jembatan satu-satunya telah hanyut terbawa luapan Sungai Cidadap pada Minggu (14/12/2025) malam.
Lansia itu bernama Endang U Barkah (65 tahun), warga RT 03/15, mengaku bukan menolak dievakuasi. Bersama satu orang anaknya, ia tetap tinggal di tengah ancaman luapan sungai Cidadap. Bukan karena nekat, melainkan karena tanggung jawab yang tak bisa ia tinggalkan begitu saja.
"Alasannya punya kambing, terus punya orang juga nitip, satu punya uwa, yang kedua satu orang pun karna sudah di evaluasi di kampung itu, terpaksa abah sama anak nunggu," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Kamis (18/12/2025).
Baca Juga: 3 Hari terisolir, Warga Cisarua Korban Luapan Sungai Cidadap Berhasil Dievakuasi
Setelah proses evakuasi dilakukan, kini, ampung yang dulu ramai mendadak sunyi. Endang hanya berdua bersama anaknya. Meski harus menyeberangi sungai dengan risiko tinggi, ia mengaku telah terbiasa. "Iya, nanti nyebrang lagi. Sudah biasa," katanya singkat.
Selama 40 tahun Endang menghabiskan hidupnya di Kampung Cisarua. Namun, bencana kali ini menjadi yang paling parah.
Di tengah kepungan bencana, Endang berharap agar pemerintah segera merealisasikan harapan warga dengan merelokasi kampung Cisarua yang dinilai berada di zona rawan bencana.
"Harapan bapak, bantuan relokasi rumah karena rumah sudah ancur. Sementara ini juga bantuan makanan pokok. Yang paling utama rumah," harapnya.
Baca Juga: Tanah Bergerak Setelah Hujan Deras, Rumah Warga Pabuaran Sukabumi Amblas
Diberitakan sebelumnya, setelah tiga hari terisolir, 38 warga Kampung Cisarua, Rt 03/15, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan menggunakan perahu rafting untuk seberangi arus Sungai Cidadap yang terhitung masih deras. (Sebelumnya diberitakan 70 orang berdasarkan data keseluruhan KK yang tercatat di Pemerintah Desa setemat).
Warga terjebak setelah dua aliran sungai meluap secara bersamaan pada Minggu (14/12/2025) malam, sementara jembatan akses utama satu-satunya menuju pemukiman hanyut tersapu arus. Kondisi tersebut membuat wilayah Kampung Cisarua terisolir total dan tidak dapat dijangkau melalui jalur darat.
Proses evakuasi berlangsung dramatis pada Kamis (18/12/2025) pagi hingga siang oleh Tim SAR gabungan TNI, Polri, Brimob, Damkar, aparat kecamatan, tenaga kesehatan, serta sejumlah relawan.
“Alhamdulillah hari ini tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi sekitar 38 jiwa yang sebelumnya terisolir dan sudah kami pindahkan ke tempat yang aman, yakni ke wilayah Kampung Babakan. Masih ada tiga orang yang bertahan dan akan kami upayakan evakuasi lanjutan setelah kondisi memungkinkan,” ujar Suryo Adianto selaku Koordinator Pos SAR Sukabumi di lokasi.
Editor : Asep Awaludin