SUKABUMIUPDATE.com – Insiden seorang ibu di Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud, yang terpaksa ditandu warga sejauh sekitar 4 kilometer usai mengalami pendarahan pascamelahirkan akibat akses jalan rusak parah, mendapat respons dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, memastikan bahwa ruas jalan jalan kabupaten Cibugel–Bangbayang yang mengalami kerusakan tersebut sudah masuk dalam pantauan dan akan segera dilakukan intervensi. Namun, ia menekankan bahwa luas penanganan akan sangat bergantung pada ketersediaan anggaran.
"Akan segera diintervensi, cuma nanti panjangnya (volume) tergantung pada anggaran yang tersedia," ujar Uus saat ditemui di sela acara pelantikan Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa Pajampangan (PKPP) di Pantai Cibuaya, Ciracap, Jumat (19/12/2025).
Uus menjelaskan, penentuan prioritas pembangunan jalan di Kabupaten Sukabumi mengacu pada hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) serta kriteria tingkat kerusakan. Jalan yang menghambat akses vital seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan dipastikannya akan mendapat perhatian khusus.
"Sangat krusial dan tingkat kerusakan yang berdampak langsung pada kegiatan masyarakat, seperti ekonomi dan kesehatan, akan menjadi skala prioritas," tambahnya.
Baca Juga: Jalan Rusak Parah, Ibu di Bangbayang Ditandu Seberangi Sungai Usai Pendarahan Saat Melahirkan
Meski demikian, Uus memaparkan tantangan besar dalam hal pembiayaan. Berdasarkan kajian teknis, untuk membuat seluruh jalan kabupaten di Sukabumi dalam kondisi mantap, dibutuhkan dana mencapai Rp 1,3 triliun. Angka tersebut sangat jauh melampaui kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saat ini.
"Kami berusaha agar mendapatkan bantuan alokasi dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Pusat. Pak Bupati sudah menginstruksikan untuk menginventarisasi dan melakukan kajian. Jika hanya mengandalkan APBD Kabupaten akan sangat berat," jelasnya.
Senada dengan Dinas PU, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, membenarkan bahwa ruas Cibugel–Bangbayang mendesak untuk segera ditangani. Namun, ia mengungkapkan adanya kendala teknis berupa keterbatasan fiskal daerah. Terlebih, dengan adanya pemangkasan anggaran yang berdampak pada penanganan perbaikan sejumlah infrastuktur.
"Kita akan melihat potensi dan melakukan kajian kembali dari sisi prioritas dan ketersediaan anggaran. Memang ada keterbatasan dan pemangkasan anggaran saat ini," ungkap Budi.
Ia menegaskan bahwa DPRD akan terus mengawal agar perencanaan perbaikan jalan di wilayah Tegalbuleud tidak tergeser lagi.
"Ya, kita lihat saja nanti di 2026, mudah-mudahan anggarannya tersedia. Sebelumnya di ruas tersebut sebenarnya sudah pernah ada penanganan (perbaikan)," pungkasnya.
Editor : Denis Febrian