Sukabumi Update

Beredar Kabar Korban Banjir di Cieurih Belum Dibantu, Kades Datarnangka Angkat Bicara

Kondisi korban banjir bandang luapan Sungai Cikaso di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten Sukabumi pada 4 Desember 2024 silam yang disebut hingga kini belum terima bantuan. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com – Beredar kabar di media sosial Facebook bahwa korban banjir bandang luapan Sungai Cikaso di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, pada 4 Desember 2024 belum menerima bantuan. Kepala Desa setempat angkat bicara menepis isu tersebut.

Kepala Desa Datarnangka, Jahid, menegaskan kabar tersebut tidak benar. Ia menyebut, sebanyak 29 Kepala Keluarga (KK) terdampak di Kampung Cieurih telah menerima bantuan uang tunai untuk perbaikan rumah yang difasilitasi pemerintah daerah melalui yayasan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rabbani.

“Bantuan sudah disalurkan kepada warga terdampak. Dana perbaikan rumah ditransfer langsung ke rekening masing-masing penerima,” ujar Jahid saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com, Selasa (23/12/2025).

Ia menjelaskan, besaran bantuan disesuaikan dengan tingkat kerusakan rumah. Rumah dengan kategori rusak berat menerima bantuan sebesar Rp10 juta, rusak sedang Rp7,5 juta, dan rusak ringan Rp5 juta. Bantuan tersebut merupakan tahap awal dan direncanakan akan ditambah apabila dinilai belum mencukupi.

Baca Juga: Efek Banjir di Cieurih Datarnangka Sagaranten Sukabumi: 35 Rumah Rusak-8 Motor Hilang

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh pihak LAZ Rabbani pada 18 Desember 2024 dan disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Sukabumi saat itu, Iyos Somantri, serta Camat Sagaranten saat itu, Ridwan Agus Mulyawan.

LAZ Rabbani menyerahkan bantuan uang tunai untuk korban bencana alam di Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (18/12/2024).LAZ Rabbani menyerahkan bantuan uang tunai untuk korban bencana alam di Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (18/12/2024).

Kendala di Lapangan: Dana Dialihkan untuk Kebutuhan Lain

Meskipun bantuan sudah tersalurkan, Jahid mengungkapkan adanya temuan mengecewakan saat proses verifikasi lanjutan oleh tim LAZ Rabbani bersama Pemerintah desa dan kecamatan. Ditemukan fakta bahwa mayoritas dana bantuan tidak digunakan untuk membeli material bangunan.

“Sebagian dana dipakai untuk keperluan lain dengan berbagai alasan, seperti membayar biaya sekolah dan kebutuhan lainnya,” jelasnya.

Berdasarkan temuan tersebut, pihak yayasan memutuskan untuk tidak melanjutkan bantuan perbaikan rumah pada tahap berikutnya.

Baca Juga: Buruh Sukabumi Ancam Mogok Kerja Jika Kenaikan UMK 2026 Dibawah 8,01 Persen

Jahid menegaskan, bantuan tersebut memang tidak bersumber langsung dari anggaran pemerintah. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Kecamatan Sagaranten berperan aktif memfasilitasi kerja sama dengan pihak yayasan guna membantu warga terdampak bencana.

Hal senada disampaikan Ridwan Agus Mulyawan, Camat Sagaranten saat itu. Ia membenarkan adanya bantuan dari pihak Lembaga Amil Zakat bagi korban banjir.

“Bantuan memang ada, tetapi sangat disayangkan tidak dimanfaatkan sesuai peruntukannya oleh sebagian warga terdampak,” kata Ridwan, yang kini menjabat sebagai Camat Caringin.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT