Sukabumi Update

Aktivis Soroti Penertiban Jogging Track Pantai Citepus yang Dinilai Setengah Hati

Kondisi jogging track di Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : sukabumiupdate dan warganet)

SUKABUMIUPDATE.com - Polemik pembangunan glamping yang sempat viral karena menutup akses jogging track di kawasan Pantai Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, ternyata belum menyentuh akar persoalan. Meski bangunan glamping tersebut telah dibongkar, penataan fasilitas publik di kawasan wisata unggulan ini dinilai masih amburadul dan tidak menyeluruh.

Ketua Benteng Aktivis Sukabumi Bersatu (BASB) Kabupaten Sukabumi, Firman Hidayat, menilai pemerintah daerah dan dinas terkait belum menunjukkan ketegasan dalam mengembalikan fungsi jogging track sebagai ruang publik. Menurutnya, penertiban seharusnya tidak berhenti hanya pada satu kasus yang viral di media sosial.

"Glamping memang sudah dibongkar, tapi fakta di lapangan menunjukkan jogging track di Pantai Citepus masih banyak tertutup bangunan. Ini menandakan penataan belum dilakukan secara menyeluruh. Penataannya setengah hate (Hati)," kata Firman kepada sukabumiupdate.com, Selasa (23/12/2025).

Soroti Dugaan Penertiban "Tebang Pilih"

Firman menekankan bahwa pihaknya tidak dalam posisi membela pengusaha atau investor tertentu. Namun, ia melihat adanya kejanggalan dalam penegakan aturan. Pasalnya, masih banyak bangunan permanen maupun semi-permanen yang tetap berdiri menghalangi jalur jogging track di sepanjang pantai tersebut tanpa tersentuh penertiban.

"Kami tidak punya kepentingan apa pun. Kami hanya ingin kawasan Pantai Palabuhanratu semakin tertata dan semakin banyak wisatawan yang datang," katanya.

Baca Juga: Ketegangan Pecah Saat Glamping 'Korea' Dibongkar di Pantai Citepus Sukabumi

Ia juga menyoroti alih fungsi jogging track yang kerap berubah menjadi area komersial. Saat akhir pekan atau musim liburan, jalur tersebut dipenuhi bangku-bangku dan lapak warung, sehingga hak pejalan kaki dan wisatawan untuk berolahraga atau berjalan santai menjadi terganggu.

"Jogging track seharusnya menjadi fasilitas publik yang aman dan nyaman, bukan berubah fungsi ketika kawasan ramai pengunjung," ujarnya.

Estetika yang Terabaikan

Selain masalah fungsi, Firman mengkritik aspek kebersihan dan estetika jalur tersebut yang luput dari perhatian pemerintah. Di sejumlah titik, kondisi jogging track terlihat kotor dan kumuh, yang menurutnya mencoreng citra Pantai Citepus sebagai ikon pariwisata Kabupaten Sukabumi.

"Pemda jangan hanya bergerak ketika viral. Penataan jogging track terkesan tebang pilih," tegasnya.

Baca Juga: Pembahasan Sempat Alot, UMK Kabupaten Sukabumi 2026 Diusulkan Naik Jadi Rp3,89 Juta

Firman berharap pemerintah daerah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penataan jogging track dan fasilitas publik di kawasan Pantai Citepus agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat dan wisatawan, serta mendukung kemajuan pariwisata Kabupaten Sukabumi secara berkelanjutan.

"Ya tentunya agar benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, wisatawan, dan kemajuan pariwisata Kabupaten Sukabumi," tandasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT