SUKABUMIUPDATE.com - Kabar baik untuk penyintas bencana banjir dan longsor di Kampung Cicau dan Cirehong, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Setelah hampir sembilan bulan hidup di pengungsian, Hunian Sementara (Huntara) untuk 28 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 100 jiwa akan segera dibangun.
Para penyintas terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi Desember 2024 dan Maret 2025. Selama ini mereka bertahan hidup di dalam tenda BNPB dan BPBD Kabupaten Sukabumi.yang didirikan di Kampung Pangulaan, lahan milik desa.
Pembangunan huntara diresmikan oleh Wakil Bupati Sukabumi Andreas dan Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Juwaini dengan peletakan batu pertama di lahan desa yang dijadikan lokasi pengungsian, Selasa (23/12/2025). Di momen ini para penyintyas bencana juga mendapatkan bantuan paket sembako dari Dinsos dan PGRI Kecamatan Lengkong.
Baca Juga: Modus Perbudakan Modern, 2025: Ratusan WNI dalam Jerat TPPO Termasuk Warga Sukabumi
Peletakan batu pertama pembangunan Huntara turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Sosial, Kabid Perkim Dinas Perkim, Dinas Kesehatan, Kalak BPBD, Bappelitbangda, Camat Lengkong, Kapolsek Lengkong, Danramil Lengkong, PJS Kepala Desa Langkapjaya, BPD Langkapjaya, MUI Kecamatan Lengkong, serta tokoh masyarakat setempat.
Wakil Bupati Sukabumi Andreas mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penanganan bencana. Baik pada masa tanggap darurat maupun pasca bencana di Desa Langkapjaya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemdes Langkapjaya, Forkopimcam Lengkong, serta seluruh OPD yang telah membantu para korban bencana. Alhamdulillah, hari ini kita bisa memulai pembangunan Huntara dengan dukungan dari Yayasan Dompet Dhuafa Republika,” ujarnya.
Baca Juga: Sudah Baca Materi Tapi Tetap Tidak Paham? Mungkin Ini Penyebabnya
Menurut Andreas, pembangunan Huntara ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang telah mengungsi hampir sembilan bulan. Ia juga berharap warga lain yang belum mendapatkan bantuan dapat segera terbantu.
“Dengan kesabaran warga dan upaya bersama semua pihak, pembangunan Huntara ini akhirnya bisa terlaksana. Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Juwaini, menyampaikan rasa syukur atas terjalinnya kolaborasi dengan Pemda Kabupaten Sukabumi dan seluruh pemangku kepentingan.
Baca Juga: Setahun Menanti Relokasi, 101 KK di Gempol Sukabumi Terjebak di Zona Merah: Ini Respons Ketua DPRD
“Hari ini akan dibangun 28 unit Huntara. Insya Allah, target pembangunan selesai dalam waktu dua bulan,” katanya.
Camat Lengkong, Ade Rikman, menegaskan bahwa terwujudnya pembangunan Huntara merupakan hasil perjuangan dan sinergi seluruh stakeholder yang terus berupaya membantu para penyintas sejak awal bencana.
“Ini adalah buah dari kerja sama semua pihak, termasuk Yayasan Dompet Dhuafa Republika,” ujarnya.
Baca Juga: Aktivis Soroti Penertiban Jogging Track Pantai Citepus yang Dinilai Setengah Hati
PJS Kepala Desa Langkapjaya, Pian, menjelaskan bahwa Huntara yang dibangun memiliki ukuran 5 x 7 meter dan berdiri di atas lahan milik Pemerintah Desa Langkapjaya.
“Mudah-mudahan ke depannya warga bisa dibangunkan hunian tetap (Huntap). Untuk lokasinya sudah disiapkan di tanah milik Pemda,” ungkapnya.
Kebahagiaan juga dirasakan oleh para penyintas. Fitri (20), warga Kampung Cirehong, mengaku hampir sembilan bulan tinggal di tenda terpal bersama suami dan satu orang anaknya. Pembangunan Huntara ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pemulihan yang lebih baik bagi para penyintas bencana di Desa Langkapjaya.
Editor : Fitriansyah