SUKABUMIUPDATE.com - Inovasi yang dijalankan dalam konvergensi penurunan stunting mengantarkan Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, meraih penghargaan Desa Berkinerja Baik dan masuk tujuh besar nasional pada penilaian Tahun Anggaran 2025.
Kepala Desa Purwasari, Agus Setiagunawan, mengatakan apresiasi tersebut diterima sekitar satu bulan lalu dari Kementerian Desa setelah Purwasari mengikuti rangkaian penilaian kinerja desa tingkat nasional. Sebelumnya, Desa Purwasari juga mengikuti workshop selama tiga hingga empat hari bersama 15 kepala desa dari berbagai daerah di Indonesia, yang digelar di Tangerang.
“Dari 15 desa terbaik nasional yang berasal dari Sabang sampai Merauke, Purwasari terpilih sebagai perwakilan Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, dan meraih peringkat ketujuh nasional,” kata Agus kepada sukabumiupdate.com, Selasa (23/12/2025).
Ia menilai capaian tersebut menjadi motivasi tersendiri, terutama bagi para kader posyandu dan pegiat kesehatan di Desa Purwasari. Menurutnya, penilaian nasional tersebut menitikberatkan pada inovasi dalam pencegahan dan pengendalian stunting.
“Penghargaan ini bukan tujuan akhir, tapi menjadi penyemangat agar kami bisa bekerja lebih baik lagi. Terutama untuk memperkuat peran kader posyandu dan kegiatan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: 5.370 Unit Rumah di Sukabumi Masuk Rencana Perbaikan Pascabencana 2024-2025
Agus menuturkan, pemerintah desa saat ini tengah menyiapkan berbagai langkah lanjutan untuk perhelatan penilaian tahun 2026. Salah satunya dengan mengembangkan konsep inovasi yang diberi nama Bintang di Surga, yang terdiri dari sembilan inovasi unggulan.
“Sembilan inovasi itu mencakup inovasi sosialisasi, pencegahan, edukasi, hingga rencana menjadikan salah satu lokasi sebagai pusat percontohan pencegahan stunting di Desa Purwasari,” ucapnya.
Selain fokus pada inovasi, program yang sudah berjalan juga tetap dilanjutkan. Pemerintah desa, kata Agus, membuka ruang kolaborasi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan melibatkan perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah Desa Purwasari.
“Alhamdulillah, respon perusahaan cukup baik dan siap dilibatkan untuk mendukung upaya pencegahan dan penurunan stunting,” katanya.
Terkait kondisi stunting, Agus menyebut sebelumnya tercatat sekitar 78 anak balita dengan indikasi stunting, yang kemudian mengalami penurunan menjadi 38 anak. Meski belum mencapai nol kasus, ia menilai proses penurunan tersebut menunjukkan hasil yang nyata.
“Yang terpenting adalah proses dan keberlanjutan programnya. Ini bukan program jangka pendek, tapi harus terus berjalan,” ujarnya.
Pasca capaian nasional tersebut, pemerintah desa mulai menyusun perencanaan lanjutan hingga akhir 2025 agar pada 2026 program-program yang dirancang bisa langsung diaktualisasikan ke masyarakat. Salah satu fokus penguatan ke depan adalah pengembangan Stunting Education Center dengan penambahan wahana dan fasilitas baru.
Baca Juga: Desa sebagai Benteng Kebangsaan, Slamet Sosialisasi Empat Pilar di Bojongsawah Sukabumi
Agus menuturkan, capaian tujuh besar nasional tersebut tidak terlepas dari keterlibatan banyak pihak, mulai dari kader KPM, tenaga kesehatan, kader posyandu yang berjumlah sekitar 65 orang, hingga dukungan tenaga profesional yang berdomisili di Desa Purwasari.
“Persiapannya tidak mudah dan memerlukan waktu berbulan-bulan. Kami mulai mempersiapkan sejak sebelum Agustus 2025, melalui tahapan penilaian dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional,” katanya.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah kecamatan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, hingga Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama proses penilaian berlangsung.
Sebagai penutup, Agus berpesan agar upaya pencegahan stunting tetap dijalankan terlepas dari ada atau tidaknya perlombaan. Menurutnya, penghargaan hanyalah bonus, sementara kebutuhan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
“Menang atau tidak, yang paling penting adalah pengabdian untuk masyarakat dan upaya bersama menurunkan gizi buruk di Desa Purwasari,” ujarnya.
Editor : Asep Awaludin