Sukabumi Update

Longsor Putus Akses Desa dan Rusak Sawah di Nyalindung Sukabumi, Warga Butuh Alat Berat

Kondisi longsor yang memutus akses jalan desa dan menimbun lahan pertanian warga di Kampung Lembursawah, Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Senin (29/12/2025 (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi pada Minggu (28/12/2025) memicu luapan Sungai Lembursawah dan bencana tanah longsor di Kampung Lembursawah, Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung. Akibatnya, dua hektare lahan pertanian rusak dan akses jalan utama desa terputus.

Bencana longsor yang terjadi pada Senin pagi (29/12/2025) tersebut dilaporkan memiliki panjang sekitar 10 hingga 15 meter dengan ketinggian tebing yang runtuh mencapai 20 sampai 30 meter. Material longsor menutup total akses jalan penghubung antar kampung, sehingga mobilitas warga lumpuh.

Dampak serius juga dirasakan para petani setempat. Sedikitnya dua hektare kebun dan sawah kini tertimbun lumpur dan bebatuan. Tanaman padi yang baru berusia satu bulan tergerus arus air, sementara padi yang sudah mulai tumbuh besar terkubur material longsor.

Baca Juga: Evakuasi Hingga Malam, Jalan Provinsi di Nyalindung Kini Dapat Dilintasi Usai Tertimbun Longsor

Salah seorang warga, Idris Alpian (25 tahun), mengungkapkan bahwa kejadian ini merupakan pukulan berat bagi ekonomi masyarakat yang bergantung sepenuhnya pada sektor pertanian.

“Ini bukan sekadar bencana alam semata, tapi pukulan telak bagi keberlangsungan hidup warga. Sawah yang selama ini menjadi satu-satunya tumpuan harapan dan sumber penghidupan, kini dalam sekejap tertimbun material tanah dan bebatuan yang mustahil kami bersihkan dengan tangan kosong,” ujar Idris kepada sukabumiupdate.com.

Idris menambahkan, kerusakan lahan bersifat total. Warga tidak hanya kehilangan modal tanam dan pupuk, tetapi juga menghadapi kerusakan struktur tanah serta saluran irigasi yang menjadi urat nadi pertanian di wilayah tersebut.

Dengan skala kerusakan yang masif, warga mengaku tidak mampu melakukan pemulihan secara mandiri. Mereka sangat mengharapkan intervensi dari Pemerintah Daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pertanian.

“Kami memohon dengan sangat kepada Pemerintah Daerah, Dinas Pertanian, BPBD, maupun instansi terkait lainnya untuk tidak menutup mata,” ucapnya.

Baca Juga: Aksi Nekat 10 Pelajar Sukabumi Lompati Pagar Candi Prambanan Berujung Foto Bareng Polisi

Adapun bantuan yang diharapkan warga meliputi normalisasi lahan dengan pengerahan alat berat untuk mengangkat material longsor yang menutupi sawah serta menutup saluran irigasi. Selain itu, warga juga meminta perbaikan permanen terhadap lahan pertanian yang rusak dan perbaikan jalan desa yang terputus akibat longsor.

“Kami berharap secepatnya mendapatkan perhatian pemerintah setempat, bukan hanya sekadar pendataan administratif, tetapi dibarengi dengan aksi nyata. Hal ini penting untuk mencegah longsor susulan di tengah cuaca yang tidak menentu, serta memulihkan perekonomian warga yang saat ini sangat terhambat,” pungkas Idris.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT