Sukabumi Update

Buka Bukaan Calon Penghuni Baru Jajaway, Janjikan Warna Baru Lima Tahun Kedepan

SUKABUMIUPDATE.com - Pemilu 2019 yang dilaksanakan secara serentak usai dilaksanakan pada 17 April 2019 lalu. Salah satu yang menarik perhatian adalah pemilihan calon anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. Ada 50 kursi yang diperebutkan oleh lebih dari 500 caleg yang diutus 16 partai politik peserta pemilu. Data yang dihimpun sukabumiupdate.com, sudah muncul beberapa nama yang berpeluang mengisi kursi DPRD Kabupaten Sukabumi. Kini, para kontestan di pesta demorasi lima tahunan itu tinggal menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU.

Salah satu diantaranya muncul nama caleg PAN yang mencalonkan di Dapil III Kabupaten Sukabumi, Jalil Abdillah. Dikenal sebagai aktivis dan pernah menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukabumi. Jalil adalah salah satu wajah baru yang diprediksi akan mengisi Jajaway, sebuah julukan untuk Kantor DPRD Kabupaten Sukabumi. Ia memperoleh sekitar 16,8 ribu suara atau 7,4 persen.

Akan seperti apa sepak terjang Jalil di parlemen, program apa saja yang ia miliki, bagaimana ia akan bekerja sebagai anggota legislatif? Berikut wawancara sukabumiupdate.com dengan Jalil Abdillah.

Diprediksi lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, bagaimana tanggapannya?

Tentu luar biasa. Delapan bulan berjuang meyakinkan hati pemilih, hari ini kita bisa melihat hasil yang luar biasa. Inilah bukti bahwa kerja keras itu membuahkan hasil. Kita sama melakukan penghitungan di internal. Sudah selesai semua. Dan hari ini raihan pribadi dengan partai cukup untuk melangkah ke Jajaway.

Prediksi 2019 Jajaway akan diisi oleh wajah-wajah baru, menurut anda apa yang mendorong pemilih mengalihkan pilihannya dari petahana?

Wajah baru mungkin menghadirkan harapan baru, hal-hal baru. Tugas berat incumbent atau petahana itu bagaimana mempertahankan posisinya. Kita perhatikan banyak incumbent tumbang. Karena itu, inilah momentum bagi wajah-wajah baru untuk membuktikan kepada masyarakat janji-janji mereka, ketika nanti dilantik di Jajaway.

Saya kira masyarakat sudah mulai rasional, cerdas, melek. Masyarakat ingin anggota-anggota dewan yang mereka pilih ini mampu mewujudkan harapan-harapan.

Pernah menjadi aktivis, apakah ada yang menganggap enteng kalau aktivis ini dompetnya tipis?

Tentu pernah. Tapi, ya memang begitulah tipologi masyarakat kita. Ada masyarakat yang memang rasionalitasnya sudah muncul, ada yang memang pragmatis. Realitas di lapangan itu bermacam-macam. Ketika kita mencoba meyakinkan masyarakat, tapi ketika permintaannya begitu ya, cukup jadi kendala. Tapi kita nothing to lose. Mau dipilih, tidak dipilih, yang penting kita sudah menyampaikan visi, misi dan gagasan kita.

Itu sekaligus pembuktian kepada teman-teman aktivis bahwa, duit bukan segala-galanya, logistik bukan segala-galanya. Tapi keseriusan tekad, kerja keras dan keinginan kita untuk meyakinkan masyarakat insyaallah bisa. Politik itu bukan investasi jangka pendek.

Bagaimana cara anda menghadapi dinamika politik lima tahun kedepan?

Wajah baru ini harus bisa menampilkan performa baru. Artinya, wajah-wajah baru ini yang diprediksi lolos ke Jajaway ini harus bisa memberikan warna yang berbeda dari anggota DPRD sebelumnya. Karena jadi anggota DPRD itu tidak mudah. Kita dipilih oleh masyarakat, tentu masyarakat berharap banyak. Bagaimana kiprah kita menyerap aspirasi masyarakat, dan tentunya itu harus dijawab. Kalau hanya untuk diam, duduk dan mendengarkan, saya rasa masyarakat akan kecewa.

Hal berbeda apa yang akan anda lakukan sebagai wajah baru di Jajaway?

Anggota DPRD diberi kewenangan oleh Undang-undang itu ada tiga hal. Pertama fungsi legislasi, kedua fungsi controlling atau pengawasan, ketiga fungsi budgetting atau penganggaran. Di tiga fungsi itulah kita bisa memainkan peran. Hari ini anggota DPRD bisa kita tanya, berapa produk legislasi yang dihasilkan? Hari ini nyaris tidak tersosialisasikan dengan baik ke masyarakat. Produktif atau tidak? Kedepan, Perda yang diusulkan DPRD atau pemerintah harus tersosialisasikan ke masyarakat. Itu salah satu indikator keberhasilan mereka di masyarakat.

Kemudian, kaitan persoalan postur APBD kita. Ketika kita kampanye di lapangan, banyak masyarakat mengeluh. Petani, misalnya, banyak yang mengeluh soal irigasi. Sementara sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang PAD yang luar biasa. Tapi ketika anggaran pemerintah daerah kembali ke petani tidak sebesar apa yang diberikan. Nah, tentu kita akan mendorong bagaimana postur APBD harus lebih pro kepada masyarakat. Walaupun tidak mayoritas, saya yakin PAN akan mewarnai DPRD Kabupaten Sukabumi.

Wakil rakyat, dipilih oleh rakyat, melalui partai politik. Berani beda dengan sikap partai politik anda?

Partai politik ini kan satu-satunya organisasi yang diberi kebebasan oleh Undang-undang untuk distribusi kader. Barang tentu hari ini partai mana yang diberi kepercayaan oleh masyarakat tidak bisa menjalankan fungsi kepartaian, sudah pasti akan ditinggalkan oleh masyarakat. Karena itu saya yakin PAN akan selalu membela kepentingan masyarakat pemilihnya.

Berani memberikan otokritik untuk partai politik anda?

PAN hari ini, dan kedepan, kita punya enam kursi di Jajaway. 2019 ini mudah-mudahan tidak ada kendala. Dengan enam kursi ini saya yakin PAN akan mereposisi dan merestrukturisasi keorganisasian. Kritik kita, tentu hari ini PAN sebagai organisasi kader harus bisa lebih terstruktur secara kelembagaan, sampai ke tingkat bawah.

Bagaimana komitmen anda terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi?

Ini problem saya kira. Korupsi ini mata rantai. Bisa anda bayangkan hari ini ada yang habis ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk kampanye. Kalau saya sendiri, saya tidak punya beban banyak mengembalikan modal, tidak banyak utang. Saya kedepan komitmen dan kosisten, insyaallah kedepan menjaga jabatan ini sebagai amanah. Kita lihat sendiri bagaimana sanksi sosial karena korupsi. Belum lagi pertanggungjawabannya. Insyaallah saya tidak tergoda.

DPRD itu kan sebetulnya bukan eksekutor. Eksekusi itu ada di dinas. Tentu SKPD lah, lahan tumbuh suburnya (korupsi) disitu. Sejauh mana kita bisa mengawasi itu dan tidak tergoda, ya satu sama lain harus mengawasi. Doakan saya istiqomah, konsisten dalam menjalankan lima tahun kedepan, tidak akan tergoda dengan hal seperti itu.

Terakhir, ada yang ingin anda evaluasi terhadap pelaksanaan Pemilu hari ini?

2019 ini pemilu paling rumit. Ketika Pileg dan Pilpres dibarengkan, ini harus jadi evaluasi kita kedepan. Harapan kita, 2024 Pileg dan Pilpres itu tidak bareng. Dipisah lagi. Bagaimana rumitnya masyarakat hari ini diberi lima kertas yang begitu besar, lima kotak. Kotaknya kecil kertasnya besar. Banyak orang lebih antusias terhadap Presiden sementara calon DPR dan DPRD tidak dipilih, tingkat keabsahan tiap-tiap TPS dalam persoalan.

Sekarang kita bayangkan petugas TPS dan KPPS menghitung sampai dini hari, sampai subuh. Kalau tingkat errornya tinggi, maka kedepan harus kita evaluasi. Oleh karena itu, PAN berharap Pemilu 2019 ini tidak terulang di 2024. Karena rumit. Orang banyak meninggal, kekisruhan disana-sini. Untuk penyelenggara dan pengawas, saya sangat apresiasi karena sudah menjalankan tugas yang luar biasa.

Editor : garis

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI