Sukabumi Update

Meneropong Prospek Bisnis Properti di Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Bisnis properti saat ini menjadi salah satu trend di bidang usaha. Jika dulu membeli rumah untuk ditinggali dan tanah untuk dibangun rumah. Tapi sekarang dengan rumah dan tanah seseorang bisa berinvestasi mengingat harganya yang setiap hari akan semakin tinggi. Namun, hal apa saja yang mesti diperhatikan ketika ingin memulai bisnis properti. Berikut wawancara Owner Dayuharta Residence Sukabumi Dadang Yuda di acara Tamu Mang Koko.

Bagaimana iklim investasi properti tiga tahun ini di Sukabumi?

Untuk tiga tahun ke belakang memang ada peningkatan yang memang cukup signifikan, yang mungkin (didukung) faktor jalan tol, terus ada pembangunan infrastruktur yang memang menunjang untuk perkembangan Kota Sukabumi. Terus Kota Sukabumi ini kan dekat dengan Ibu kota (Jakarta). Saya rasa tiga tahun belakang ini cukup meningkat. 

Indikasinya peningkatan iklim properti apa?

Kemungkinan karena adanya beberapa industri (perusahaan padat karya dan perusahaan lainnya), terus Kota Sukabumi ini iklimnya sejuk, mungkin orang dari Jakarta sudah jenuh dengan hiruk piruk kemacetan. Terus harga tanah di Kota Bogor sudah tak rasional. Sehingga mereka melirik Kota Sukabumi. Disamping adanya (pembangunan) jalan Tol Bocimi, double track dan nanti ada bandara.

Seberapa pengaruhnya pembangunan infrastrktur terhadap bisnis properti?

Kalau jalan Tol Bocimi memang sudah berjalan, meskipun belum diselesaikan (baru seksi I (Ciawi-Cigombong) memang itu terasa sekali. Memang beberapa buyer yang membooking di Dayu Harta ini memang banyak orang Jakarta. Saya berasumsi bahwa orang Jakarta dengan adanya jalur transportasi yang cepat (tol Bocimi dan double track) dirasa mereka interest dengan Kota Sukabumi. 

Apa yang harus disiapkan pengembang bisnis properti menghadapi pesatnya pembangunan infrastruktur?

Diplaning, harus tahu siteplan, misalnya pembangunan jalan kemana arah exit tolnya. Kita harus tahu pusat-pusat perekonomian yang akan datang nanti harus bisa diprediksi. Yang paling terpenting bagi pengembang dua, yang pertama pemilihan lokasi yang tepat, yang kedua kita harus kuat modal.

Harus seperti apa supaya respon masyarakat disekitar lokasi pembangunan perumahan baik?

Intinya harus ada nilai tambah bagi masyarakat setempat mungkin dari segi ekonomi. Yang kedua mereka (masyarakat setempat) jangan diusik. Asal kedua syarat terpenuhi masyarakat tak ada masalah.

Kebijakan pemerintah dalam mendukung bisnis properti seperti apa?

Yang saya rasakan Pemerintah Kota Sukabumi sangat mendukung bisnis properti di Kota Sukabumi. Karena apa? dengan harapan Kota Sukabumis semakin maju, yang kedua tersedia hunian rumah yang berkualitas bagi masyarakatnya yang ketiga jelas akan menaikan nilai tambah dari tanah tersebut. Kan misalkan yang dulu sebelum dibangun perumahan (sebuah daerah) entah berantah, tapi dengan hadirnya perumahan, ekonominya meningkat terus lingkunganya tertata lebih baik otomatis harga tanah disana lebih naik. Intinya pemerintah mendukung bisnis properti di Kota Sukabumi khususnya.

Ada tidak harapan pengembang kepada pemerintah?

Hanya minta di segi perizinan dipermudah. Karena memang tujuanya kita berusaha dan untuk membuka lapangan pekerjaan. Dari dulu kita ingin meningkatkan ekonomi Indonesia secara global. Saya tidak banyak menututut tapi soal perizinan saja.

Kalau yang disediakan Dayuharta Residence paket perumahanya seperti apa?

Kalau Dayuharta Residence itu memang saya ciptakan sebagai hunian premium dengan kualitas bangunan. Saya jujur memposisikan diri saya sebagai konsumen. Jadi saya membangunan rumah tidak asal, karena saya dulu ketika mengambil rumah (KPR) saya kecewa, ini dari pengalaman pribadi. Jadi saya merasakan sebagai konsumen. 

Saya menjual rumah di Dayuharta dengan (kualitas) SNI dari segi pondasi kita bikin 70 senti, besinya pakai besi 10 full, cicin besi 6, terus untuk kloset sama keran saya memakai America Standar, kalau gak America Standar pakai Toto. Itulah mungkin barang yang pengalaman saya (barang-barang tersebut) berkualitas dan memang tak cepat rusak.

Selama ini yang mengambil rumah di Dayuharta dari mana?

Kebanyakan memang dari Jakarta, ada juga dari warga sekitar. Cuma memang kalau direview 50:50. 

Dulu beli rumah untuk ditinggali kalau sekarang beli rumah untuk investasi, tapi apakah properti di Sukabumi ini bisa bernilai invetasi?

Syarat kita bisnis properti location (lokasi), kenapa location karena beli rumah itu harus ada nilai investasi. Jadi diharapkan dikemudian hari harga tanah dan rumah akan naik. Jadi lokasi seperti apa itu kan pertanyaanya? jadi yang pertama harus di lokasi pendidikan (dekat sekolah) yang kedua pusat perbelanjaan ketiga dekat pusat pemerintahan, dekat dengan rumah sakit juga. Dekat dengan sarana dan prasarana lain mislanya jalan tol. Intinya kalau rumah ingin ada nilai investasi (lokasinya berada di dekat) dekat perkotaan.

Ada pertanyaan dari netizen, kenapa harga perumahan cukup mahal padahal di kota kecil?

Sukabumi memang bisa dikatakan kota kecil, tapi dari letak strategis Sukabumi. Strategisnya kenapa karena dekat Ibu kota, meskipun Ibu kota akan pindah ke Kalimantan. Tapi saya yakin Jakarta tetap akan jadi kota bisnis besar. Jadi (Dayuharta) dengan tipe 49 dengan pondasi 70 senti, dengan rangka baja 10 full dengan harga Rp 550 juta menurut saya pegawai negeri masih bisa beli.

Kalau Dayuharta dari segi lokasi, kita di lokasi pendidikan kita di Jalan Karamat, disana ada Stikes, ada STKIP, ada Hayatan Thayyibah atau SMA nurul Karomah itu kan daerah pendidikan. Terus juga dari Dayuarta ke RSUD Syasumdin dekat, ke pusat pemerintahanya juga dekat. Tapi jangan khawatir Dayuharta juga mengeluarkan tipe 36. Yang tipe 36 mungkin saya jual maksimal di nettnya di bawah Rp 400 jutaan.

Kalau Dayuharta udah di pusat perkotaan. Kalau ke Dayuharta patokanya Scapa Polri Jalan Bhayangkara. Jadi sudah memenuhi location. Karena location menentukan segalanya (dalam bisnis properti). 

Hal apa yang dipertimbangkan dalam beli rumah dan tanah?

Kalau menurut saya konsumen harus matang. Kalau menurut saya beli rumah beli tanah tak akan rugi. Sebab beli rumah atau tanah dimanapun nilainya akan naik. Kepada konsumen kalau sudah mengetahui siteplan, kalau untuk berinvestasi jangan ditunda-tunda karena mungkin beberapa bulan atau beberap tahun kemudian harganya akan meningkat.

Apa yang harus dipertimbangkan masyarakat dalam investasi perumahan?

Kita harus melihat suku bunga dulu, yang kedua menurut saya harus Smart. Jadi kita cepat mengambil keputusan. Kita harus bisa memprediksi, harga rumah 10 tahun ke depan berapa. Yang ketiga lihat dulu track record developernya. Saya mengakui Dayuharta itu adalah developer baru, makanya saya menawarkan ke konsumen sebelum membeli barang datang dan tinjau kualitas barangnya. Karena menurut pengalaman saya kontraktor itu banyak yang nakal, karena yang bangun rumah itu kontraktor bukan developer. Saran saya kepada calon konsumen lihat dulu produknya terus location. 

 

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI